REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, sangat kecewa dengan pelayanan di salah satu supermarket di wilayahnya. Pasalnya, saat Dedi belanja telur untuk keperluan warganya yang miskin, ternyata salah satu bahan sembako tersebut busuk. Apalagi, saat dilihat masa kedaluarsanya tinggal dua hari lagi.
"Saya saja bupati sangat kecewa dengan layanan Giant Supermarket," ujarnya, kepada Republika.co.id, Sabtu pagi (15/4).
Dedi menjelaskan, pada Jumat sore (13/4) kemarin dirinya membawa salah satu warganya asal Desa Cikeris, Kecamatan Bojong untuk berbelanja kebutuhan pokok. Maka dipilihlah supermarket ternama tersebut.
Sejumlah kebutuhan pokok dibeli Dedi. Salah satunya, tiga pak telur ayam kampung yang satu paknya berisi 10 butir. Ternyata, dari tiga pak itu, satu paknya busuk. Bau busuk tercium saat telur itu, dimasukan ke mobil pribadinya. "Saat di dalam supermarket, telur itu tak tercium bau busuk," ujarnya.
Dengan kondisi ini, pihaknya segera instruksikan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, untuk melakukan sidak ke supermarket tersebut. Sebab, supermarket itu diduga telah menjual barang yang tidak fresh dan sudah kedaluarsa.
Sementara itu, Manager PT Giant Supermarket Purwakarta, Arif Budiman, membantah bila telur yang dijual supermarketnya telah kedaluarsa. Apalagi, sejak ada informasi soal telur busuk yang dibeli bupati, pihaknya langsung instruksikan anak buahnya untuk memeriksa semua telur yang yang tersisa. Hasilnya, tak ada yang busuk.
"Iya, Pak bupati tadi membeli telur. Tapi bukan telur curah, melainkan telur kemasan yang ada tanggal expired-nya," ujarnya.
Arif mengaku, bila benar telur itu busuk, sebaiknya diretur saja. Dia mengatakan akan menerima retur produk yang busuk atau sudah tidak fresh.