REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) melalui Dinas Sumber Daya Air telah melakukan program normalisasi, refungsi, dan menyiagakan sarana dan prasarana sebagai pengendali banjir serta genangan di ibu kota. Program tersebut, Sumarsono mengatakan, terus dilakukan setiap hari.
"Bahkan kami sudah melakukan program percepatan penanganan darurat bencana yaitu lokasi yang rawan longsor. (Daerah) utamanya di kawasan wilayah selatan dan timur Jakarta," kata Sumarsono melalui pesan singkat, Jumat (14/4).
Wilayah selatan Jakarta, Sumarsono menjelaskan, memang paling rawan longsor mengingat kondisi wilayah yang berada di bawah permukaan tanah dan banyak berdiri bangunan liar. Sumarsono menyebutkan bahkan ada warga yang mendirikan bangunan di bawah permukaan tanah yang rawan longsor.
"Kasus longsor dan bencana yang terjadi sekarang ini, karena mereka mendirikan bangunan tanpa IMB (Izin Mendirikan Bangunan), melakukan penyedotan air bawah tanah secara berlebih, dan merubah aliran sungai menjadi tempat tinggal," ujarnya.
Sisi lain, Sumarsono juga membicarakan progres normalisasi sungai yang berada di Jakarta. Ia mengatakan progres Sungai Krukut, Sungai Mampang, Sungai Grogol dan sebagainya sudah dilakukan sejak awal 2017.
"Di hulu Kali Krukut sudah dilakukan pengerukan dan pembangunan Waduk Brigif yg progresnya sudah mencapai 80 persen. Setu Babakan yang tahun lalu untuk zona satu sudah selesai dan tahun ini akan dilanjutkan untuk zona berikutnya. Kali Pesanggrahan juga sedang dalam proses normalisasi yang dilakukan oleh BBWSCC dan Pemda DKI,"