REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pelebaran jalan (detour road) di depan Markas Besar Angkatan Udara Pancoran dapat diselesaikan Ahad (16/4). Menurut dia, pelebaran jalan ini bisa sedikit membantu mengalirkan kemacetan di kawasan itu akibat adanya proyek flyover Pancoran dan proyek Light Rapid Transit (LRT). 

Sumarsono mengatakan upaya koordinasi pengendalian lalu lintas secara terpadu selalu dilakukan selama masa konstruksi ini. "Upaya-upaya sosialisasi terus digencarkan melalui media terutama medsos, sebagai antisipasi pengendara untuk sedapat mungkin menghindari simpang Pancoran ini," ujar Sumarsono lewat pesan singkat kepada Republika.co.id, Jumat (14/4). 

Selain itu, Sumarsono mengatakan flyover Pancoran adalah upaya mengatasi simpul kemacetan simpang Pancoran. Simpang Pancoran ini merupakan pertemuan arus-arus utama lalu lintas Jalan Arteri Gatot Subroto dan Jalan Raya Pasar Minggu, demikian juga halnya pembenahan simpang Kuningan Mampang dan Semanggi.

Pelaksanaan proyek flyover Pancoran saat ini menyisakan simpang MT Haryono sehingg tersisa dua lajur saja dan akan permanen. Proyek ini, Sumarsono mengatakan, akan selesai akhir tahun. 

Sementara itu, penyediaan angkutan massal LRT, menurut Sumarsono, adalah upaya untuk mengatasi penggunaan kendaraan pribadi dari sumber perjalanan area penyangga ibu kota, seperti Bekasi dan Cibubur. Proyek LRT menyebabkan Jalan MT Haryono yang semula tiga lajur ditambah satu lajur busway, kini menjadi hanya dua lajur mix traffic saja. "Pekerjaan konstruksi LRT belum dilakukan di sekitar pekerjaan FO Pancoran," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika