REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Potensi zakat di Kabupaten Sleman sangat besar. Bahkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman Kriswanto menyampaikan, saat ini zakat yang terkumpul di Baznas Sleman setiap bulannya bisa mencapai Rp 250 juta.
Namun demikian, potensi zakat sendiri belum tergali secara optimal. Lantaran belum semua wajib zakat mengeluarkan kewajiban mereka. “Potensi zakat di Sleman dari golongan PNS saja sebenarnya cukup besar. Apalagi jika ditambah dengan zakat dari masyarakat,” kata Kriswanto dalam Sosialisasi Zakat di Aula Lantai 3 Setda Sleman, Selasa (11/4).
Guna meningkatkan optimalisasi pengumpulan zakat, Baznas Sleman telah membentuk Unit Pengumpulan Zakat (UPZ). Di antaranya dengan mengumpulkan dana lewat kotak infak yang dipasang di desa-desa dan instansi terkait untuk disetorkan ke BAZNAS melalui bank tertentu sebagaimana diatur dalam Undang Undang zakat terbaru.
Selain itu Baznas bersama pemerintah setempat juga gencar melakukan sosialalisasi terkait kewajiban berzakat. Terutama pada aparatur sipil daerah di Sleman. Kasubag Mental dan Spiritual Bagian Kesra Setda Sleman Ichsanudin menyampaikan tujuan sosialisasi zakat adalah untuk mendorong semangat dan motivasi para PNS dalam mengeluarkan zakat.
“Tentunya yang kami dorong adalah PNS yang beragama muslim. Di sisi lain, kami yakin zakat dapat menjadi faktor pendorong pengentasan kemiskinan,” kata Ichsanudin.
Pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) UII, Sularno menjelaskan, zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim maupun badan usaha untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai syariat Islam.
Ia mengemukakan, zakat dibagi menjadi dua, yaitu mal dan fitrah. Zakat mal meliputi barang berharga seperti emas, uang, surat berharga, perniagaan, pertanian, peternakan, pertambangan, perindustrian, pendapatan dan jasa, serta rikaz. Sedangkan zakat fitrah ditunaikan setiap bulan Ramadhan.
“Pengelolaan zakat sendiri bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam kesejahteraan publik dan penanggulangan kemiskinan,” papar Sularno.