Ahad 09 Apr 2017 20:16 WIB

Kemenlu: Tak Ada Korban WNI dalam Serangan Bom Gereja Mesir

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.
Foto: Reuters
Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan bom di Gereja Mar Girgis, Kota Delta Nil Tanta, utara Kairo, Mesir. Serangan yang terjadi pada Ahad (9/4) itu menewaskan sedikitnya 26 jamaah Kristen Koptik dan melukai 71 lainnya.

"Laporan KBRI Kairo sejauh ini tidak ada informasi WNI yang jadi korban," tulis keterangan resmi dari Kemenlu RI, Ahad (9/4).

Menurut data KBRI Kairo, saat ini tercatat ada 21 orang WNI yang ada di Kota Tanta. Untuk informasi lebih lanjut, KBRI Kairo menyediakan hotline di nomor +20 102 222 9989.

Kemenlu menyatakan, Indonesia secara tegas mengecam aksi teror yang dilakukan terhadap minoritas Kristen Mesir tersebut. Indonesia juga menyampaikan simpati dan duka mendalam kepada korban dan keluarga korban tewas dan terluka.

Serangan di Delta Nil Tanta adalah serangan terbaru yang menyasar minoritas Kristen Mesir. Populasi Kristen di negara itu telah meningkat sekitar 10 persen meski berulang kali menjadi target serangan kelompok Islam radikal.

Serangan tersebut terjadi beberapa minggu sebelum Paus Francis mengunjungi negara terpadat di Arab itu. Rekaman video yang diputar CBC TV menunjukkan korban-korban tergeletak tak bernyawa di dalam gereja, setelah ledakan terjadi.

Wakil Menteri Kesehatan Daerah, Mohammed Sharshar, mengkonfirmasi korban tewas sebanyak 26 orang. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

"Belasungkawa mendalam untuk saudara saya, Paus Tawadros II, gereja Koptik, dan semua bangsa Mesir," ujar Paus Francis, di Lapangan Santo Petrus, Ahad (9/4), dikutip New York Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement