Ahad 09 Apr 2017 19:49 WIB

Pengusaha Bali Makin Berminat pada Sertifikasi Halal

Rep: Ahmad Baraas / Red: Andi Nur Aminah
 Warga mengisi formulir sertifikasi halal secara on-line
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengisi formulir sertifikasi halal secara on-line

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perhatian pengusaha di Bali terhadap sertifikasi halal terus meningkat. Anggota Tim Sertifikasi Halal LPPOM MUI Bali, Mas Djoko Rudyanto, mengatakan, indikasinya bisa dilihat dari tingginya jumlah peserta pelatihan Penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) dan Sistem Sertifikasi Halal Online (CEROL-SS23000).

"Kami menargetkan hanya seratus peserta, tapi yang mendaftar lebih dari 120 peserta dari 63 perusahaan," kata Djoko di Denpasar, Ahad (9/4).

Hal itu dikemukakan Djoko terkait kegiatan pelatihan SJH dan CEROL-SS23000, yang diselenggarakan LPPOM MUI Bali. Kegiatan berlangsung sehari pada Sabtu (8/4) dan berakhir Sabtu petang. Para peserta latihan adalam utusan dari sejumlah perusahaan yang berkantor dan membuka usaha di Bali.

Direktur LPPOM MUI Bali, Aji Pamungkas mengatakan, masalah sertifikasi halal adalah kebutuhan para pengusaha sendiri. Karena sebutnya, para konsumen yang dilayani pengusaha di Bali, meminta adanya jaminan kehalalan dari produk yang disajikan oleh para pengusaha. "Ini bukan masalah SARA, tetapi masalah bisnis, masalah bagaimana memenuhi permintaan konsumen," kata Aji.

Aji mengatakan, sertifikasi halal sudah menjadi kewajiban. Namun katanya, yang diwajibkan hanya sertifkatnya, bukan pada produknya. Aji mengatakan, produk yang memang tidak berstandar halal, tetap dihormati, karena memang ada juga yang memerlukannya.

Ketua MUI Bali, M Taufik As'adi mengatakan, sertifikasi halal bisa menaikkan daya saing pariwisata Bali, khususnya di kalangan wisatawan Timur Tengah. Dengan kedatangan Raja Salman ke Bali Maret lalu, Taufik mengatakan, dipastikan wisatawan lainnya akan ikut datang ke Bali. "Saya dengar Oktober nanti akan mulai berdatangan ke Bali. Mereka tentunya memerlukan produk-produk halal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement