REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera merealisasikan konsep airport city di Bandara Adi Sumarmo, Solo. Konsep pengembangan bandara secara terpadu ini dilakukan untuk peningkatan layanan bisnis.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara akan menjadi salah satu bandara perhubungan di Jawa. " Sehingga Solo menjadi pusat di mana kota besar di Indonesia timur dan barat seperti Ambon, Medan, Padang bisa langsung ke Solo," kata Budi Karya.
Budi mengatakan pengembangan Bandara Adi Sumarmo memerlukan sistem transportasi antarmoda guna memenuhi aliran lalu lintas secara berkelanjutan seperti jalan tol, terminal bus, stasiun dan kereta bandara.
Dia menambahkan pembangunan bandara kota di Bandara Adi Sumarmo dapat direalisasikan karena menjadi salah satu penerbangan penghubung di Indonesia. Selain itu, karena Kota Solo telah berkembang secara pesat dari aspek perekonomian maupun pariwisata.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menuturkan Bandara Adi Sumarmo akan dilengkapi kereta bandara untuk menghubungkan daerah Bandara Adi Sumarmo dengan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.
"Kedua bandara itu berpotensi dihubungkan menjadi airport city karena berjarak sekitar 50 kilometer," ujar Agus.
Konsep penggabungan dua bandara itu diucapkan Agus dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik.
Selain itu, kedua bandara akan mengefektifkan pergerakan penumpang antarmoda transportasi kereta dan bus.
Tahun lalu, data arus lalu lintas pesawat udara domestik di Bandara Adi Sumarmo untuk kedatangan yaitu 1.058.626 penumpang atau naik 49 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk keberangkatan mencapai 1.051.295 penumpang atau meningkat 47 persen dari periode tahun sebelumnya.
Bandara Adi Sumarmo dilengkapi beberapa fasilitas yaitu apron dengan luas 420 meter X 135 meter dan parking stand yang dapat menampung 10 pesawat. Bandara tersebut juga memiliki runway seluas 2.600 meter x 45 meter yang akan diperpanjang menjadi 3.000 meter x 45 meter dengan terminal seluas 13.000 meter persegi dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun.