REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan menyebut wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sudah lama disuarakan. Namun, sampai saat ini masih dalam tahap kajian.
Staf Khusus Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan, wacana pemindahan ibu kota muncul beberapa waktu lalu ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya.
"Wacana ini muncul ketika Presiden beberapa waktu lalu, bukan tahun ini ya, tahun kemarin, berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, itu muncul di sana ada keinginan masyarakat di sana yang mengacu pada statement yang pernah dikeluarkan oleh Bung Karno, untuk dijadikannya ibu kota negara di Palangkaraya," ujar Johan, Jumat (7/4).
Namun, ia menegaskan, memindahkan ibu kota bukan persoalan kecil melainkan membutuhkan kajian yang sangat mendalam. "Saya dengar menteri Bappenas sudah diminta untuk melihat peluang itu, mengkaji," ujarnya.
Johan mengatakan, sempat ada keinginan termasuk dari masyarakat Palangkaraya sendiri untuk menjadikan wilayah itu sebagai ibu kota negara karena letaknya yang berada di garis katulistiwa. Meski begitu, Johan menilai, Palangkaraya belum cukup siap untuk dijadikan ibu kota negara.
"Ya kalau soal siap enggak siap ya saya kira belum siap lah. Kalau memindahkan ibu kota kan perlu bicara dengan DPR, bicara dengan macam-macam. Tapi wacana itu pernah muncul," ujarnya.
Jokowi masih memerintahkan kepada menteri Bappenas untuk mempelajari dan melakukan kajian terkait hal itu.