REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya dalam merevitalisasi aset yang saat ini tidak maksimal. Salah satunya, dengan mendirikan BUMD yang bertugas khusus mengelola aset.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pihaknya telah membentuk PT Bandung Infra Investama (BII) untuk mengelola aset milik Pemkot Bandung. Saat ini, sedang dilakukan penyeleksian kandidat yang akan menjadi direksi di BUMD tersebut.
"Kami akan menyeleksi sebaik mungkin. Melalui fit and proper test," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Jumat (7/4).
Selain itu, kata dia, pihaknya pun akan memublikasikan para kandidat yang lolos seleksi untuk selanjutnya diwawancara oleh tim penyeleksi. Ia berharap, direksi PT BII segera terpilih untuk selanjutnya bisa memulai pengelolaan aset tersebut.
"Inginnya akhir Mei terbentuk, jangan terlalu lama," katanya.
Emil mengatakan, tugas PT BII sangat strategis karena akan mengelola aset Pemerintah Kota Bandung yang bernilai total sekitar Rp 20 triliun. Ia berharap, PT BII mampu memberi nilai tambah pada aset-aset yang selama ini dianggap nganggur.
Bahkan, Emil mengarahkan potensi yang ada ini digunakan untuk pembangunan di bidang infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi. Sehingga, nantinya berbagai investor swasta yang tertarik akan berhubungan dengan BUMD tersebut. "PT BII ini nantinya jadi pintu masuk bagi investor swasta yang berminat menanamkan modalnya di Bandung," katanya.
Sebagai contoh, kata dia, PT BII ini akan mengerjakan sekitar enam pembangunan seperti apartemen hingga kereta ringan. "LRT koridor II akan dikerjakan PT BII. Ya minimal ada enam proyeklah," katanya.