Rabu 05 Apr 2017 07:07 WIB

BMKG Imbau Petani Percepat Masa Tanam

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Angga Indrawan
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap meminta agar para petani di Jawa Tengah wilayah Selatan bagian barat agar segera memulai musim tanam. Hal ini perlu dilakukan agar tanaman tidak sampai mengalami kekeringan saat padi sedang mengalami pertumbuhan.

"Saat ini sedang berlangsung musim pancaroba atau peralihan musim penghujan ke musim kemarau. Sebaiknya petani yang sudah selesai panen agar segera memulai masa tanam pada hari-hari seperti sekarang ini, agar kelak tidak terlalu mengalami kesulitan air," jelas prakirawan BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, Selasa (4/4).

Menurutnya, musim kemarau tahun 2017 untuk wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Kebumen, diperkirakan akan berlangsung mulai berlangsung pada Bulan Juni. Untuk wilayah Cilacap dan Banyumas, kemarau diperkirakan berlangsung mulai pertengahan dan akhir Juni, sedangkan Kabupaten Kebumen akan dimulai pada awal Juni.

Berdasarkan perkirakaan tersebut, dia menyebutkan curah hujan pada masa pancaroba, masih akan turun hingga dua bulan mendatang. "Dengan demikian, padi yang ditanam pada saat ini, saya kira masih akan bisa mendapat pengairan dari air hujan hingga musim panen," jelasnya.

Meski kondisi cuaca secara umum pada tahun 2017 diperkirakan normal, namun Rendi menyebutkan perkiraan musim kemarau akan berlangsung lebih pendek dari kondisi biasa. Di wilayah Cilacap, musim kemarau diperkirakan hanya berlangsung selama 9 hingga 15 dasarian (90-150 hari), Banyumas selama 13 dasarian, dan Kebumen selama 1-14 dasarian.

"Dengan demikian, kemarau paling lama diperkirakan paling lama hanya berlangsung selama 4 bulan. Bulan Oktober atau November, diperkirakan sudah mulai musim hujan lagi," jelasnya. Bahkan dia menyebutkan, musim kemarau yang berlangsung di beberapa daerah masih akan diwarnai hujan meski pun tidak banyak.

Terkait dengan kondisi peralihan musim seperti sekarang, Rendi meminta agar warga di Jateng selatan bagian barat, mewaspadai bencana longsor, angin kencang dan juga petir. "Di wilayah longsor agar tetap meningkatkan kewaspadaan, karena pada musim pacararoba ini curah hujan masih cukup tinggi," jelasnya.

Demikian juga dengan bencana lain seperti angin kencang dan petir, Rendi meminta warga agar berhati-hati bila melihat kondisi langit yang tiba-tiba tertutup awan tebal. "Awan gelap yang datang tiba-tiba seperti itu, biasanya akan diikuti dengan angin kencang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement