Selasa 04 Apr 2017 22:36 WIB

Disnaker: TKI Sukabumi Bukan Bekerja Sebagai Pembantu Rumah Tangga

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: M.Iqbal
Sejumlah calon tenaga kerja Indonesia (TKI) mengikuti kegiatan belajar bahasa di salah satu tempat penampungan TKI di kawasan Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/7).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah calon tenaga kerja Indonesia (TKI) mengikuti kegiatan belajar bahasa di salah satu tempat penampungan TKI di kawasan Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kota Sukabumi yang diberangkatkan sepanjang 2016 mencapai lebih dari 250 orang. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Iyan Damayanti kepada wartawan, Selasa (4/4), menjelaskan, mereka ditempatkan di sejumlah negara seperti Malaysia dan salah satu kota di Uni Emirat Arab, yaitu Dubai.

Iyan mengungkapkan, para TKI asal Kota Sukabumi bukan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), melainkan di sektor formal seperti pekerja di kapal pesiar. Ditambahkan Iyan, jumlah TKI asal Kota Sukabumi yang diberangkatkan pada Januari hingga Maret 2017 masih dalam pendataan.

"Data TKI itu dilakukan secara daring karena diwajibkan oleh ketentuan yang ada," ujarnya. Keberadaan TKI asal Sukabumi tersebut, terang Iyan, mendapatkan perhatian dari pemkot.

Contohnya pemkot menggandeng perusahaan telekomunikasi dalam memberikan kesempatan kepada TKI untuk berkomunikasi dengan keluarga di Tanah Air. Bahkan, lanjut dia, rencananya dalam waktu dekat ini akan dilakukan fasilitasi kegiatan teleconference antara TKI dengan keluarganya di Sukabumi sehingga para TKI bisa melihat secara visual anggota keluarganya di daerah.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menuturkan, pemkot berupaya memberikan perhatian dan perlindungan kepada warganya yang bekerja di luar negeri. Hal ini, lanjut dia, sebagai bentuk layanan yang diberikan pemerintah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement