REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul DIY Didik Warsito mengatakan industri kerajinan menjadi sektor unggulan Kabupaten Bantul. "Saat ini industri kerajinan menjadi sektor unggulan karena selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga mengurangi pengangguran," katanya saat menerima tamu peserta Diklatpim IV Angkatan I Regional Bandung di Bantul, Selasa (4/4).
Menurut dia, industri kerajinan atau ekonomi kreatif termasuk sektor pertanian yang diikuti sektor perdagangan merupakan potensi daerah dan masyarakat Bantul, karena sebagian besar rakyat Bantul juga hidup di sektor tersebut.
Ia mengatakan di Bantul banyak terdapat sentra industri kerajinan yaitu sentra kerajinan batik, mebel, gerabah, bermacam souvenir, kerajinan tatah sungging, bunga kering dan industri kreatif lainnya. "Hal ini disebabkan karena keterbatasan lapangan kerja, sehingga masyarakat terpaksa harus berinovasi dalam menciptakan produk yang mempunyai nilai jual," katanya.
Untuk itu, pemerintah daerah Bantul sangat mendorong pertumbuhan sektor kerajinan karena sektor tersebut saat ini telah berkembang cukup pesat dan produk kerajinannya tidak hanya dijual di pasar lokal. "Namun pasarnya sudah merambah pasar ekspor di beberapa negara-negara Asia, Eropa, Amerika, Australia bahkan pasar Afrika," katanya.
Sementara itu, Ketua Diklatpim dari Kemendagri Tati Devi Siregar selaku ketua rombongan mengatakan Diklatpim IV Angkatan I yang berjumlah 36 orang terdiri para pejabat dari Pemkab Bandung dan Belitung Timur akan berlangsung selama tiga hari dari 4 sampai 6 April 2017.
Menurut dia, tujuan dari studi banding ke Bantul itu di antaranya adalah untuk mencari dan menghimpun data dari keberhasilan pelaksanaan tupoksi di Pemerintah Kabupaten Bantul. "Diharapkan data yang diperoleh akan menjadi bahan inovasi program di Kabupaten Bandung maupun di Kabupaten Belitung Timur sebagai peserta Diklatpim," katanya.