Selasa 04 Apr 2017 15:27 WIB

Anggaran Pendidikan Rp 10 Triliun untuk Investasi Tahun Ini

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menristekdikti, Mohamad Nasir.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menristekdikti, Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggaran pendidikan yang selama ini diambil 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak akan dihabiskan seluruhnya untuk peningkatan pendidikan. Sebagian dana tersebut akan disishkan untuk dijadikan dana abadi pendidikan.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, mulai 2016 dana pendidikan memang telah dialokasikan untuk dana abadi pendidikan. Anggaran sebesar Rp 5 triliun diinvestasikan dan digabung dengan anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sehingga terdapat dana sebesar Rp 20 triliun untuk pendidikan.

"Jadi memang tidak kami habiskan seluruhnya, tetapi disisihkan supaya nanti lebih efektif," kata Nasir di Istana Negara, Selasa (4/4).

Untuk 2017, dana pendidikan yang dialokasikan 20 persen dari APBN akan disisihkan kembali sekitar Rp 5-10 triliun. Dana tersebut kemudian akan diberikan ke Kemeneku untuk dikelola. Untuk 2018, barulah pemerintah akan meningkatkan anggaran yang disisihkan sekitar Rp 15 triliun.

Dalam APBN 2017, dana pendidikan dipatok sebesar Rp 416,1. Jika dipangkas Rp 10 triliun maka anggaran pendidikan mencapai Rp 406,1 triliun. Dana ini digulirkan dalam bentuk pendidikan melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Bunga yang dihasilkan dari investasi tersebut diberikan untuk membiayai mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di tingkat strata dua (S2) atau strata tiga (S3).

Nasir menjelaskan bahwa disisihkannya anggaran pendidikan untuk diinvestasikan dan menjadi dana abadi pendidikan bukan tanpa manfaat. Saat ini dana abadi pendidikan yang dikelola melalui program LPDP mampu membiayai sekitar 5.000 mahasiswa yang ingin melanjutkan perkuliahan maupun melakukan riset. Ke depan, pemerintah berharap akan ada peningkatan jumlah mahasiswa yang mendapatkan manfaat ini mencapai 10 ribu orang. Namun, peningkatan ini pun harus diikuti dengan meningkatnya anggaran dana abadi pendidikan termasuk dari menyisishkan anggaran pendidikan yang masuk sektor investasi.

Meski dana pendidikan dipangkas, Nasir menyebut bahwa perbaikan sektor pendidikan tidak akan terganggu. Sebab setiap tahunnya anggaran pendidikan juga ikut meningkat sesuai dengan peningkatan APBN. Bahkan khusus untuk pemberian beasiswa Bidi Misi, Kemenristek-dikti akan menaikkan jumlah penerima dari 60 ribu menjadi 690 ribu orang.

Baca juga: Jokowi Minta Sebagian Dana Pendidikan Diinvestasikan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement