Senin 03 Apr 2017 13:26 WIB

KPK: Korupsi Jadikan Ketimpangan Semakin Tinggi

Rep: Frederikus Bata/ Red: Angga Indrawan
Pimpinan KPK Laode M Syarif
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pimpinan KPK Laode M Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menngatakan penyakit korupsi membuat ketimpangan orang kaya dan miskin di tanah air semakin tinggi. Ia menjelaskan, merujuk pada data Bank Dunia pada Desember 2015,  sebanyak satu persen orang kaya Indonesia menguasai 50 persen ekonomi Indonesia.

"Siapa yang satu persen?, sebagian adalah pedagang yg diurus bapak ibu, difasilitasi bapak ibu setiap hari, itu kenyataan.  Kalau naikkan angka 1 persen itu jadi 10 persen, mereka kuasai lebih dr 70 perseb ekonomi, ada 40 juta lebih rakyat  ada di garis kemiskinan," kata Laode saat memberikan arahan bahaya laten korupsi kepada pejabat di Lingkungan Kementerian Perdagangan, di Jakarta, Senin (3/4).

Ia menuturkan, pejabat di institusi apapun harus melakukan kegiatan dengan transparan. Termasuk di Kemendag, menurut dia para pegawai di situ harus bertanggung jawab dengan semua regulasi yang dibuat dalam pelayanan publik.

"Kalau aturan jelek, ganti aturan itu. Karena bapak-bapak regulator," tutur Laode.

Ia menerangkan di belahan dunia manapun, korupsi datang ketika perencanan, implementasi, bahkan ketika audit dan supervisi. Ia mengungkapkan, dari kasus yang ditangani KPK, khususnya di sektor pengadaan barang dan jasa, korupsi dimulai dari tahapan-tahapan tersebut. "Hampir semua kementerian, komunikasi kementerian dengan DPR selalu dimulai, jadi ada rencana buat kebaikan, dan buat diri sendiri," tutur Laode.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement