REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi tektonik yang terjadi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada pukul 18.21 WIB, tidak menimbulkan tsunami. Analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) ini memiliki episenter pada koordinat 0,32 lintang utara dan 120,62 bujur timur, tepatnya di Teluk Tomini pada jarak 38 kilometer arah timur Tinombo di kedalaman 98 kilometer.
Analisis peta tingkat guncangan dan laporan masyarakat menunjukkan gempabumi dirasakan dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI) di Tinombo, Sidoan, Tomoni, Bolano, Taopa, Pohuwato, Gorontalo, Limboto, Batudaa, Kabila, Mootilango, Tolitoli, Siboa, dan Palu. "Banyak warga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri, tetapi hingga saat ini belum ada laporan kerusakan," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Jumat (31/3).
Dia mengatakan gempa bumi ini jika ditinjau kedalamannya merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Sulawesi yang menunjam ke bawah lengan utara Sulawesi pada North Sulawesi Trench. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa dipicu penyesaran naik (thrust fault) di kedalaman 98 kilometer.
Menurut Daryono, patut disyukuri bahwa meskipun episenter berada di laut, tetapi pemodelan yang dilakukan tidak berpotensi tsunami. "Kepada masyarakat diiimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.