Jumat 31 Mar 2017 18:01 WIB

Tiga Desa di Cirebon Terendam

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir kembali melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon, Jumat (31/3). Sebanyak tiga desa terendam di Kecamatan Gebang, yakni Desa Gebang Udik, Desa Gebang Ilir dan Desa Gebang Mekar.

Hingga berita ini diturunkan, air masih merendam ratusan rumah yang ada di tiga desa itu dengan ketinggian bervariasi hingga sekitar 50 sentimeter.

 

Tagana wilayah timur Kabupaten Cirebon, M Tono menjelaskan, banjir mulai terjadi sejak Kamis (30/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Bahkan, ketinggian air sempat di atas satu meter pada Jumat (31/3) sekitar pukul 11.00 WIB. ‘’Jadi sore ini sudah surut,’’ terang Tono, Jumat (31/3).

 

Tak hanya meluapnya sungai Ciberes akibat hujan deras, banjir juga diperparah dengan air laut yang sedang pasang. Diduga, air yang terbuang ke laut membutuhkan waktu lebih lama.

 

Sejumlah warga pun sempat mengungsikan keluarganya terutama anak-anak dan orangtua ke rumah kerabat mereka yang tidak terkena terjangan banjir. Namun saat ini, warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka pun sibuk membersihkan genangan air maupun lumpur yang masuk ke dalam rumah.

Sebelum menerjang tiga desa di Kecamatan Gebang itu, banjir akibat luapan Sungai Ciberes terlebih dulu menerjang Desa Ciuyah dan Desa Ambit di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Di kedua desa itu, air bahkan sempat menggengani rumah warga dengan ketinggian hingga 1,5 meter.

 

Kepala Desa Ambit, Nurwandi menjelaskan, banjir menerjang desanya pada Kamis (30/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Pada pukul 23.00 WIB, air perlahan mulai surut. ‘’Ada ratusan rumah warga di desa ini yang terendam banjir tersebut,’’ terang Nurwandi, Jumat (31/3).

 

Nurwandi mengakui, banjir tersebut telah menjadi langganan yang seringkali terjadi, terutama saat Kabupaten Kuningan hujan deras. Pasalnya, Kabupaten Kuningan merupakan hulu dari Sungai Ciberes yang melewati desanya.

 

Nurwandi mengatakan, setiap kali hujan turun, warganya selalui dihantui rasa was-was. Dia pun berharap, instansi terkait segera melakukan normalisasi terhadap Sungai Ciberes agar tak lagi menjadi masalah setiap kali hujan turun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement