Jumat 31 Mar 2017 13:53 WIB

Bahrain-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Terorisme

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama keamanan dengan Pemerintah Bahrain. Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir menyampaikan kedua negara juga menilai penting dilakukannya peningkatan kerjasama di bidang penanganan terorisme.

Hal ini disampaikannya usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan parlemen Bahrain. "Karena seperti Bahrain-Indonesia dan berbagai negara di dunia juga mengalami akibat dari terorisme karena itu peningkatan kerjasama berjalan baik secara bilateral maupun multilateral perlu ditingkatkan," jelas Fachir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3).

Masalah terorisme yang telah terjadi di berbagai negara inipun memerlukan tindakan khusus melalui kerjasama antar negara maupun forum internasional lainnya. Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi dan Parlemen Bahrain melakukan penandatanganan MoU untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang. "Bapak Presiden antara lain juga menyampaikan bahwa Parlemen Indonesia selain menangani legislasi juga membantu peningkatan kerjasama dengan negara-negara sahabat," tambahnya.

Kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan pada 2016, lanjut Fachir, juga mengalami peningkatan sebesar 30 persen dan nilainya mencapai 101 juta dollar Amerika. Indonesia menilai potensi perdagangan dengan Bahrain masih dapat dimaksimalkan meskipun penduduknya hanya sekitar 1,5 juta orang.

Tak hanya itu, Presiden juga berharap agar investasi dari Bahrain ke Indonesia semakin meningkat. Saat ini tercatat nilai investasi Bahrain ke Indonesia mencapai 800 ribu dollar Amerika untuk tiga proyek.

"Bapak Presiden juga minta untuk tingkat kawasan agar Bahrain mendukung upaya untuk kerjasama dengan GCC economic partnership. Dengan GCC itu sebaiknya segera upaya-upaya itu segera dilangsungkan sehingga segera terwujud economic partnership dengan GCC," jelasnya. Fachir juga menyampaikan, dalam pertemuan ini juga turut dibahas terkait rencana kunjungan ketua DPR RI ke Bahrain.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement