Jumat 31 Mar 2017 13:05 WIB

Tol Gempol-Pasuruan Mulai Diberlakukan Uji Coba

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Hazliansyah
Pekerja memasang CCTV di depan pintu gerbang tol Gempol-Pandaan, di Kejapanan, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (13/2).
Foto: Antara/Audy Alwi
Pekerja memasang CCTV di depan pintu gerbang tol Gempol-Pandaan, di Kejapanan, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trans Marga Jatim Pasuruan, kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai melakukan uji coba operasional segmen Bangil-Rembang sepanjang 8 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Gempol-Pasuruan. Uji coba operasional dilakukan pada Jumat (31/3).

Pengguna jalan tol yang melewati segmen Bangil-Rembang tidak dikenakan tarif tol sampai dengan dikeluarkannya SK Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang tarif tol.

Uji coba pengoperasian dilakukan setelah terbitnya surat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nomor JL.03.04-P/67 pada tanggal 29 Maret 2017 mengenai Sertifikat Laik Operasi Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi I (Gempol–Rembang) Segmen Bangil-Rembang sepanjang 8 km. Pengoperasian Bangil Rembang merupakan bagian dari rencana pengoperasian jalan tol tahun 2017, yang totalnya mencapai 210 km.

“Jalan Tol Gempol-Pasuruan memiliki nilai strategis di wilayah Jawa Timur. Dengan beroperasinya Segmen Bangil-Rembang, kami harap bisa memacu pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar,” ujar Agus Poernomo, Direktur Utama PT Trans Marga Jatim Pasuruan melalui keterangan tertulis, Jumat (31/3).

Segmen Bangil-Rembang merupakan bagian dari Jalan Tol Gempol-Pasuruan yang menghubungkan Kota Bangil sampai Rembang (Kabupaten Pasuruan).

Jalan tol Gempol–Pasuruan mulai dibangun sejak tahun 2012, serta memiliki nilai investasi total sebesar Rp 4,031 triliun dengan masa konsesi selama 45 tahun. Sesuai Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dibagi menjadi tiga seksi yang terdiri dari seksi I Gempol-Rembang (13,90 km), seksi II Rembang-Pasuruan (6,6 km) seksi III Pasuruan-Grati (13,65 km).

Dalam pengoperasiannya, segmen Bangil-Rembang direncanakan menggunakan Sistem Operasi terbuka. Nantinya setelah tersambung dengan seksi Gempol-Bangil akan dioperasikan dengan Sistem Tertutup.

Diharapkan, dengan dioperasikannya segmen Bangil-Rembang ini akan mempersingkat waktu tempuh masyarakat dan dapat membantu menghindari kemacetan yang biasanya terjadi pada Jalan Nasional Surabaya – Pasuruan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement