Rabu 29 Mar 2017 14:55 WIB

Sandiaga Uno Sebut Indonesia Sasaran Tenaga Kerja Asing

Red: Nur Aini
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada warga Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3).
Foto: Antara/Atika Fauziyyah
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada warga Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Shalahudin Uno mengatakan tenaga kerja asing akan mengincar pasar Indonesia.

"Tenaga kerja negara lain seperti Myanmar gencar kursus Bahasa Indonesia karena mereka mengincar pasar Indonesia," ujar Sandi dalam acara employee gathering di kampus Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), Jakarta, Rabu (29/3).

Dia mengatakan saat ini ekonomi Indonesia ada di peringkat 16 dengan 55 juta tenaga kerja terlebih dengan potensi peluang usaha mencapai Rp 0,5 triliun.  Namun, dia memperkirakan pada 2030, Indonesia akan masuk pada peringkat enam hingga tujuh dunia. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mendidik masyarakat untuk menjadi wirausahawan.

"Jika kita tidak mampu menciptakan wirausahawan, maka peluang kita tersebut akan diambil pengusaha negara lain karena ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," katanya. Disinggung mengenai pendidikan vokasi, dia menilai pendidikan vokasi sangat diperlukan terutama yang dibutuhkan oleh dunia industri.

Presiden Direktur LP3I Isral Nurdin meminta pemerintah untuk peduli pada pendidikan vokasi yang diselenggarakan oleh pihak swasta.  "Pemerintah perlu memberikan perhatian serius kepada pendidikan vokasi yang didirikan oleh swasta, karena sebagian besar masyarakat meraih pendidikan di perguruan tinggi swasta," kata Isral.

Isral mengatakan sebagai pendidikan vokasi, pihaknya sudah sesuai dengan keinginan pemerintah yang mana pembelajarannya tiga semester di kampus, dua semester di industri dan satu semester di kampus. Lulusan pendidikan vokasi tak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga sertifikasi kompetensi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement