Rabu 29 Mar 2017 10:59 WIB

BMKG Sebut Hujan Es Kemungkinan Sampai Mei

Rep: Santi Sopia/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah kendaraan melintasi luapan air yang menggenangi jalan di kawasan industri Kahatex, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (28/3). Banjir di kawasan tersebut itu kerap terjadi meskipun dengan intensitas hujan yang relatif kecil
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan melintasi luapan air yang menggenangi jalan di kawasan industri Kahatex, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (28/3). Banjir di kawasan tersebut itu kerap terjadi meskipun dengan intensitas hujan yang relatif kecil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan es diketahui terjadi di berbagai wilayah Jabodetabek, khususnya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Hujan es disertai angin kencang dan petir dirasakan sejumlah warga Jakarta.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan sebetulnya itu merupakan fenomena alam yang normal. Andi mengatakan, pada umumnya, hujan es terjadi saat musim pancaroba.

"Jadi pada saat pancaroba, istilahnya angin sedang bolak balik, biasanya antara bulan Maret, April, Mei," ujar Andi di kantor BMKG, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).

Andi mengatakan, kemungkinan hujan masih akan terjadi hingga Mei tersebut. Ia menyebut BMKG sudah mengeluatkan peringatan dini dan penjelasan melalui berbagai sarana informasi. Sehingga, kata Andi, masyarakat diharapkan selalu waspada.

"Jadi imbauan untuk masyarakat selalu waspada namun anggap ini adalah fenomena yang normal saja. Warga juga bisa mengakses aplikasi informasi BMKG yang bisa diunduh di app store maupun android," jelas Andi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement