Selasa 28 Mar 2017 00:05 WIB

Tingkat Kesembuhan Pasien TB di Depok Meningkat

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi Tuberkulosis.
Foto: Reuters
Ilustrasi Tuberkulosis.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Keseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menangani pasien tuberkulosis (TB) membawa hasil. Buktinya, angka kesembuhan pasien TB cukup tinggi, sehingga risiko penularannya bisa dicegah seminimal mungkin.

"Jumlah kasus TB paru maupun TB ekstra paru, angka kesembuhannya di tahun 2015 sebesar 81,9 persen," jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok, Ernawati Sulistijaningrum Sanjoto, di Balaikota Depok, Senin (27/3).

Ernawati menerangkan, penyakit TB ini diakibatkan dari bakteri yang bernama mycobakterium tuberculosis. Untuk penyembuhannya dibutuhkan waktu minimal 6 bulan. "Lamanya waktu penyembuhan mengakibatkan angka putus minum obat menjadi tinggi, sehingga  kejadian multidrug ressistance (MDR) menjadi tinggi juga," tuturnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2016, terdapat 2.831 kasus TB. Namun, dari jumlah kasus itu, hanya 39 orang yang dinyatakan positif menderita TB MDR di Kota Depok. Ini menjadi tanggung jawab semua pihak, karena pengobatan penderita TB MDR membutuhkan waktu lebih lama dan dibutuhkan biaya yang tinggi. "Karena itu kita selalu mensosialisasikan bahaya penyakit TB. Masyarakat selalu kita ajak untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," terangnya.

Untuk memaksimalkan pelayanan, katanya, Dinas Kesehatan Kota Depok juga telah melengkapi fasilitas pemeriksaan bagi penderita TB di setiap Puskesmas di Kota Depok. Diharapkan masyarakat dapat menggunakan layanan tersebut, agar angka TB bisa terus ditekan sekecil mungkin. "Adanya jenis penyakit yang menyerang penurunan kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS juga menambah panjang angka penderita TB, itu karena daya tahan tubuh dari pengidap HIV/AIDS yang rendah menjadi rentan terkena bakteri TB," ujar Ernawati.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Sukmajaya, Depok, Sih Mahayanti menuturkan, untuk pencegahan maupun penanggulangan pihaknya melakukan kegiatan ketuk pintu dengan kunjungan langsung ke rumah warga yang ada di Kelurahan Mekarjaya dan Tirtajaya. Dengan begitu, penderita TB baik yang sudah aktif maupun yang masih suspek atau dicurigai menderita TB dapat langsung ditangani dengan baik sesuai prosedur yang ada. "Untuk menemukan penderita TB kami mendatangi warga setempat, agar tidak menular ke warga lainnya di Kota Depok" tutur Sih, Senin (27/3).

Sih mengutarakan, saat melakukan kunjungan tersebut, terkadang ditemui penderita TB, tapi masih dalam kategori suspek. Namun, ada juga masyarakat yang sudah positif sebagai penderita TB. Selanjutnya, penderita tersebut dirujuk langsung ke Poli Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) yang berada di Puskesmas Sukmajaya, Depok. Nantinya pasien penderita TB akan mendapat pendampingan dan pengobatan sesuai ketentuan yaitu minimal enam bulan.

"Saya mengimbau, warga untuk waspada dan peduli kesehatan. Warga diminta melapor dan melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala TB. Dengan begitu nantinya dapat langsung ditangani pihak Puskesmas agar tidak menular ke masyarakat lainnya. Jadi, lapor saja ke kami jika kesehatannya terganggu demi kesehatan diri sendiri dan bersama, karena TB mudah sekali menular," imbuh Sih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement