REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai sosok Tan Malaka kerap dilupakan dan disalahartikan perjuangannya bagi bangsa Indonesia. Padahal tidak diragukan lagi peran Tan Malaka sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia.
Bahkan Fadli menyebut, gagasan dan pemikiran Tan Makala untuk republik Indonesia sudah ada terlebih dahulu sebelum tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan juga mencetuskanya.
"Sebelum orang-orang belum ada pemikiran Indonesia merdeka, Tan Malaka sudah nulis menuju republika Indonesia. 1925, 3 tahun sebelum sumpah pemuda. Dibandingkan dengan M Hatta dan Bung Karno, dia sudah lebih dari awal," ujar Fadli dalam diskusi publik bertajuk "Pemikiran dan Perjuangan Tan Malaka" di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Senin (27/3).
Ia juga menyebut, tak banyak orang mengetahui bahwa Tan Malaka telah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional sejak era Presiden Soekarno yakni melalui Keppres Nomor 53 tertanggal 24 April 1962.
"Saya kira yang perlu direfresh dari posisi Tan itu adalah banyak orang enggak tahu. Itu keputusan resmi dan sampai sekarang ini berlaku. Tapi tidak banyak yang bicarakan posisinya itu," kata Fadli.
Karena itu juga ia menyebut belum banyak bentuk penghargaan yang didedikasikan untuk merefleksikan sosok Tan Malaka. Menurut Fadli, yang baru nampak yakni Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat asal Tan Malaka. Dimana ada jalan sepanjang 45 kilometer yang dinamai jalan Tan Malaka.
"Tapi di tempat-tempat lain ini tak terefleksi pahlawan dan perjuangan Tan Malaka itu. Mungkin suatu hari tempat yang pernah dikunjungi Tan Malaka bisa ditandai misalnya di Kalibata karena ia pernah tinggal disana. Makanya penting juga dipikirkan dinamai jalan di tempat lainnya," katanya.