Senin 27 Mar 2017 17:30 WIB

Pengukuhan Gempita Sulawesi Utara Mendapat Respons Positif

 Koordinator Nasional Gempita, Razikin Juraid
Koordinator Nasional Gempita, Razikin Juraid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengukuhan Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sulawesi Utara berjalan lancar dengan penuh komitmen untuk mendorong terwujudnya swasembada pangan komoditi jagung. Keberadaan Gempita mendapat respon positif dari masyarakat dan aparat setempat.

Pegukuhan yang berlangsung di Aula Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Kelurahan Kalasae II, Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, Sabtu (25/3), mengambil tema 'Pemanfaatan Potensi Lahan Tidur di Sulawesi Utara untuk Peningkatan Produksi Jagung dan Kesejahteraan Masyarakat'.

Koordinator Wilayah Gempita Sulut, Moch Syahrul HS dalam sambutannya mengatakan, Gempita Sulut menargetkan 72.000 Ha lahan tidur yang akan di fungsikan sebagai lahan pertanian jagung.

"Gempita Sulut menargetkan 72000 ha lahan tidur se Sulut untuk dijadikan sebagai lahan pertanian jagung," ujar Sahrul dalam siaran persnya, Senin (27/3).

Dirinya juga menambahkan, kedepan Gempita Sulut akan membentuk kepengurusan di tingkat Kabupaten dan kecamatan sebagai pelaksana teknis program Gempita di daerah.

"Mari kita berjalan bersama sampai ke daerah-daerah membentuk Pengurus di tingkat kabupaten dan kecamatan dengan semangat Pemuda, dan tentunya kami sangat berterimakasih kepada Dinas Pertanian Sulut dan Kodim 1309/Mdo yang menyambut baik dan siap bersama Gempita Sulut demi mensejahterahkan petani khusus yang ada diwiliyah sulut," tambahnya.

Sementara itu Koordinator Nasional Gempita, Razikin Juraid meminta Gempita Sulut melakukan konsolidasi dengan semua pontensi dan stakeholder demi terwujudkan swasembada jagung.

"Gempita Sulut wajib membangun hubungan dan berkoordinasi dengan pihak terkait dan stakeholder demi terwujudnya swasembada pangan dalam hal ini jagung, dan tentunya harus mensejahterahkan petani" ujar Juraid dalam arahannya.

Juraid juga menjelaskan, pertama sifatnya yang mudah dibudidayakan, kemudian masa tanam yang relatif singkat (sekitar 3 bulan) dan mampu memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. "Kalau ini konsiten dilaksanakan, mudah-mudahan bisa berimbas terhadap peningkatan kesejahteraan petani," ungkapnya.

Komandan Kodim 1309/Mdo Letkol Arm J Toar Pioh yang diwakili oleh Pasiter Kodim 1309/Mdo Kapten Inf J Wenas mengatakan dalam sambutannya menyambut baik keberadaan Gempita. "Kami pihak Kodim tentunya meyambut baik dengan para pemuda yang di Gempita, karena tujuannya sangat baik dan positif bagi masyarakat terlebih bagi petani," ujar Kapten Inf J. Wenas.

Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulut yang diwakili oleh Fentje Rompas mengatakan dalam sambutannya. Menurutnya Pemerintah Sulut siap membantu dan bekerjasama dalam program Gempita. "Pemuda garap lahan tidur adalah program yang sangat menarik, mengingat potensi lahan tidur di Sulut cukup berpotensi untuk di manfaatkan sebagai lahan pertanian khusunya jagung," ujar Fentje.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement