Ahad 26 Mar 2017 19:27 WIB

Dinsos NTB Siapkan Kebutuhan untuk Warga Terdampak Banjir Bima

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memantau perkembangan banjir yang melanda Kota Bima dan Kabupaten Bima saat ini. Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik mengaku telah memantau kondisi di Bima sejak sore (26/3) tadi. Ia juga telah mendapatkan laporan sementara terkait apa yang terjadi di Bima dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada di lapangan.

Ahsanul juga terus berkoordinasi dengan Dinsos Kota Bima dan Kabupaten Bima perihal perkembangan banjir. Dia mengatakan, Dinsos NTB siap menyuplai segala kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi yang terdampak banjir.

"Bila situasi diharuskan membuka dapur umum, maka segera dibuka dapur umum," ujar dia kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (26/3).

Sejumlah Sekolah di Bima Roboh Akibat Terjangan Air

Dia menjelaskan, sejumlah bahan kebutuhan yang menunjang operasional dapur umum sudah dikirimkan ke Kota Bima dan Kabupaten Bima beberapa pekan lalu untuk antisipasi siaga bencana.

"Barang-barang kebutuhan untuk menunjang dapur umum kebetulan beberapa minggu yang lalu kita sudah kirimkan ke Dinsos Kabupaten dan Kota Bima," lanjut dia.

Sejumlah bahan kebutuhan yang telah dikirim berupa selimut, tenda gulung, matras, hingga sejumlah kebutuhan lainnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah melaporkan terjadinya banjir di Kabupaten Bima dan Kota Bima pada Ahad (26/3).

Kepala BPBD NTB Muhammad Rum mengatakan beberapa wilayah di Kota Bima seperti di Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Sadia tergenang air dengan ketinggian hingga 50 cm akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.00 Wita hingga saat ini. Pun dengan Beberapa wilayah di Kabupaten Bima seperti Kecamatan Sape juga terjadi banjir atau genangan.

BPBD NTB juga masih melakukan pendataan terkait warga yang terdampak banjir dan juga jumlah kerusakan infrastruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement