Ahad 26 Mar 2017 15:40 WIB

Muhaimin: Gus Dur tidak Memisahkan Agama dan Politik

Muhaimin Iskandar
Foto: dok. Republika
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan banyak hal yang bisa dijadikan teladan kepemimpinan pejawat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Salah satu di antaranya adalah menjadikan ajaran tauhid (agama) sebagai laku politik,

“Ada beberapa ciri kepemimpinan Gus Dur. Hal itu adalalah berlandaskan tauhid (Ketuhanan), kerakyatan, dan kemanusian. Dalam hal ini jelas Gus dur tidak memisahlan agama dengan politik. Agama malah menjadi rambu sekaligus pemandu langkah politik,’’ kata Muhaimin dalam acara diskusi ‘Sekolah Kepemimpinan Gus Dur’ di Kantor DPP PKB, Jakarta (26/3).

Menurut Muhaimin, ciri kepemimpinan Gus Dur itu melekat di benak publik hingga sekarang. Memperjuangkan nasib rakyat kecil yang menjadi ‘khittah’-nya tak bisa diingkari telah menjadikan Gus Dur menjadi bapak bangsa yang akan terus dikenang.

“Bukti itu terlihat sangat jelas. Semenjak beliua wafat pada tahun 2009 lalu hingga sekarang makamnya selalu di ziarahi begitu banyak orang tanpa putus selama 24 jam. Adanya fenomena ini maka jelas menjadi fakta bahwa sosok di begitu melekat ke dalam sanubari rakyat. Meski  hanya 22 bulan menjadi presiden Gus Dur ternyata mampu memberikan jejak kepemimpinan kepada bangsa kita ini,’’ ujarnya.

Senada dengan Muhaimin, Menko Kemaritiman Luhu Binsar Panjaitan mengatakan salah satu sisi kepemimpinan Gus Dur yang menjadi warisan bagi bangsa Indonesia sampai sekarang adalah kemampuannya di dalam mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Gus Dur hadir mampu melihat hubungan manusia dan bangsa ini secara utuh.

‘’Gus Dur tidak meningalkan warisan kebendaan yang banyak. Bahkan dia termasuk sosok presiden yang hidupnya paling sederhana. Saya lihat sendiri kalau dia punya sesuatu pasti langsung dibagi-bagikan kepada yang lain. Beliau betul-betul bisa melaknsakan Islam sebagi penegak ke Indonesiaan dan Islam sebagai rahmatan ll’alamin,’’ kata Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement