Jumat 24 Mar 2017 15:16 WIB

Rumah Yatim Segera Ringankan Penderitaan Somalia

Anak-anak pengungsi menyantap nasi tanpa lauk di kamp pengungsian Al Cadaala, Mogadishu, Somalia.
Foto: Feisal Omar/Reuters
Anak-anak pengungsi menyantap nasi tanpa lauk di kamp pengungsian Al Cadaala, Mogadishu, Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Somalia adalah satu dari empat negara yang diidentifikasi oleh PBB sebagai negara yang terancam risiko kelaparan ekstrem. Dalam waktu dekat, bantuan dari Rumah Yatim, Lembaga Zakat Nasional di Indonesia, akan sampai di Somalia.

Direktur Pemberdayaan Rumah Yatim Pipin Noor Soyan mengatakan, status bencana kelaparan di Somalia secara resmi ditetapkan sejak pada 2011. Saat bencana kelaparan melanda Somalia tahun 2010  sampai 2012, sekitar 260 ribu orang meninggal.

Kata dia, kelaparan mengancam Somalia akibat kemarau yang menimbulkan penyakit yang menewaskan.

Pipin mengutarakan, untuk tahap pertama, Rumah Yatim menyiapkan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk bantuan pangan, air dan obat-obatan. Sebagai Lembaga Zakat Nasional, pihaknya terpanggil untuk bisa hadir membantu penderitaan warga Somalia.

‘’ Sungguh hal yang sangat mulia saat seorang mukmin memiliki ketajaman mata hati dalam kepedulian kepada sesame. Mereka di Somalia adalah saudara kita sesama muslim,’’ ujarnya kepada Republika, Jumat (24/3).

Menurut Pipin, Rumah Yatim akan memberikan bantuan untuk para korban bencana kekeringan dan kelaparan di Somalia, terutama anak-anak.Rumah Yatim memiliki misi besar untuk membantu mereka sebagai generasi penerus bangsanya, agar bisa membangun negaranya ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement