REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delapan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Kamis (23/3), kemarin, disebut berniat untuk mengadakan pelatihan militer di daerah Halmahera, Maluku Utara. Namun, keinginan mereka gagal dilakukan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, para terduga teroris yang telah ditangkap itu memang hendak membuat kamp pelatihan militer di Halmahera. Namun, kepolisian belum mengetahui motif latihan tersebut dan alasan dipilihnya Halmahera sebagai lokasi latihan. "Mereka baru menyebut Halmahera," kata dia di kantor Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/3).
Martinus menjelaskan, dua dari delapan terduga teroris pernah menjalani latihan militer di Filipina Selatan. Karena itu, kelompok tersebut memiliki koneksi yang cukup kuat dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. "Hubungan ini di antaranya dengan bertukar informasi, dan melakukan pembelian senjata (dari Filipina Selatan)," kata dia.
Total terduga teroris yang ditangkap di wilayah Banten dan Jawa Barat pada Kamis (23/3), delapan orang. Satu dari mereka tewas karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
Pada pukul 05.00 WIB, Kamis (23/3), Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap terduga teroris bernama Suryadi Masud (SM) alias Abu Ridho di sebuah hotel di Kampung Pesanggrahan, Desa Tanjung Baru, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lalu pada pukul 08.10 WIB, Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris berinisial M di Pandeglang, Banten. Di tempat lain yang masih di Pandeglang, pada pukul 13.24 WIB, satu terduga teroris berinisial AJ juga diciduk. Pada pukul 13.08 WIB di Ciputat, Tangerang Selatan, densus kembali menangkap terduga teroris berinisial BEP.
Empat terduga teroris sisanya, ditangkap di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Provinsi Banten, sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (23/3). Keempat orang itu, AS, IP, AM, dan NK.
Martinus menjelaskan, empat terduga teroris yang ditangkap di Cilegon hendak kabur setelah mengetahui rekan-rekannya di Bekasi dan Pandeglang, ditangkap Densus 88. Namun, Densus berhasil menemukan lokasinya dan langsung menangkap mereka.
"Seorang terduga teroris berinisial NK tewas dalam penangkapan ini karena berusaha melawan. Sedangkan 3 rekannya yang lain yaitu AS, IP dan AM berhasil ditangkap. AM terkena luka tembak pada kaki," kata dia.