Jumat 24 Mar 2017 09:39 WIB

Earth Hour Malang 2017 Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Earth Hour (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Earth Hour (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Setelah berpartisipasi sejak 2012 hingga 2016, tahun ini Kota Malang kembali berpartisipasi dalam Earth Hour 2017. Pada Earth Hour yang akan jatuh pada Sabtu (25/3), Malang mengangkat konsep Dari Sampah Menjadi Karya, Dari Karya Menjadi Berkah. 

Menurut Ketua Pelaksana EH Malang 2017, Wahyu Rendi Kusbiantono, konsep tersebut berangkat dari situasi, kondisi, serta permasalahan yang ada di Kota Malang. "Di Malang dulu awalnya ada lima TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tapi kini hanya tersisa satu TPA karena yang lain sudah overload," katanya dalam konferensi pers, Kamis (23/3).

Jika pemerintah dan masyarakat tak segera bergerak mengelola sampah-sampah yang tiap hari menggunung, bukan tidak mungkin satu TPA yang tersisa juga akan ditutup. Ia berharap masyarakat Kota Malang untuk ikut berpartisipasi dalam Earth Hour 2017.

Pusat selebrasi Earth Hour akan diadakan di Balai Kota Malang mulai pukul 18.30. Di sana, komunitas Earth Hour menyediakan satu stan yang menyediakan baju-baju dari barang bekas. Para pengunjung juga dapat secara langsung membuat totebag dari baju bekas tersebut untuk dibawa pulang.

Ada pula pameran barang bekas dari Ono Gaf, seniman sampah dari besi dan logam. Di sini ia memajang patung hasil karyanya yang terbuat dari besi dan logam bekas. "Oleh karena itu, pengunjung tidak akan pulang dengan tangan kosong serta mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman yang menarik," jelas Wahyu. 

Di Kota Malang, ada 18 titik yang ikut berpartisipasi mematikan lampu dan peralatan elektronik mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB pada Earth Hour besok. Titik-titik tersebut terdiri atas berbagai sekolah, kampus, restoran, dan hotel di Kota Malang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement