REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pejawat, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Ace Hasan Syadzily mengaku tak ada alasan khusus ihwal foto Djarot yang mengenakan peci hitam.
"Memang beda, tapi ya enggak ada alasan, pengin pake peci aja. Tidak ada tujuan khusus. Beliau (Djarot) ingin pakai peci karena itu lebih menunjukkan identitas nasional beliau gitu. Beliau juga lebih nyaman pakai peci, lebih ganteng kan?, " kata Ace, kemarin.
Politisi dari partai Golkar itu menampik anggapan ingin meniru lawan mereka di bursa Pilkada putaran kedua ini. Diketahui, dalam surat suara, foto Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengenakan peci hitam dengan kemeja berwarna putih. "Enggak, masa ikut-ikutan," tegasnya.
Saat ditanyakan, mengapa Ahok tidak mengenakan peci seperti Djarot, Ace mengatakan tak ada alasan khusus ihwal keputusan tersebut. "Tidak ada alasan khusus Pak Ahok tidak pakai peci. Ini soal biasa saja. Soal kenyamanan," ungkap Ace.
Hal senada diungkapkan oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni. Menurut Toni, sapaan akrabnya, Ahok dan Djarot memiliki preferensi gaya yang berbeda. "Masing-masing punya preferensi gaya. Pak Djarot merasa lebih ganteng pakai peci. Cocok dengan kumisnya. Pak Ahok lebih suka gak pakai kopiah. Jadi itu pilihan pribadi mereka. Tidak ada alasan khusus," jelas Toni.
Baca juga, Ditanya Mengapa tak Pakai Peci? Ahok Diam.
Ketua KPU DKI, Sumarno mengungkapkan hari ini sudah mulai mencetak surat suara. Sebelum mencetak surat suara, KPU sudah meminta persetujuan kedua pasangan calon meng-acc desain.
Sumarno menerangkan, di surat suara foto kedua pasangan calon lebih kecil dan terdapat perubahan foto. "Ukurannya lebih kecil, dan foto pasangan calon nomor 2 sesuai dengan permintaan paslon bersangkutan pak Djarot yang outaran pertama gak pake kopiah pada putaran kedua pake dan itu gak masalah," jelas Sumarno.