REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno mengatakan, masyarakat sudah cerdas dan dapat menilai mana pasangan calon yang dari awal gambarnya gunakan peci dan baru menggunakan.
"Saya rasa masyarakat cerdas kok mana yang baru pakai peci. Mana yang pecinya yang keliatan yang memang memakai peci sebagai hal yang konsisten mana yang ikut-ikutan kelihatannya," kata Sandiaga di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/3).
Hal tersebut menanggapi penggunaan peci oleh calon wakil gubernur nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat yang gambarnya di surat suara untuk putaran kedua menggunakan peci. Selama ini slogan 'coblos pecinya' adalah dari pasangan Anies-Sandi yang keduanya menggunakan peci pada surat suara baik putaran pertama maupun kedua.
"Mesti cari tagline baru tapi yah senang Pak Djarot, akhirnya mengakui bahwa peci itu adalah representasi Nusantara kebangsaan kita semua, foto dari pimpinan bangsa kita kan gunakan peci," kata Sandiaga.
Menurut dia, peci sebagai ciri khas identitas Indonesia identitas Nusantara yang di angkat pasangan Anies-Sandi di putaran pertama. "Dan alhamdulillah pak Djarot terinspirasi. Penggunaan peci itu sarannya Mas Didit putra Pak Prabowo yang merupakan desainer internasional yang pusatnya di Paris," kata Sandiaga.
Sebelumnya tagline 'coblos pecinya', dianggap milik suatu agama. Sandiaga pun dahulu tidak mau menanggapi hal tersebut. "Kami dituduh seperti itu tapi kami tidak menanggapi. Dia bilang Mas Anies dan Bang Sandi ini auranya keluar kalo pakai peci akhirnya kita coba pakai peci dan dia bilang ini adalah ciri bangsa nggak kepikir sama sekali malah dikaitkan ke SARA justru kami justru baca di medsos belakangan bahwa itu kita dituduh," kata Sandiaga.
Baca juga, Ditanya Mengapa tak Pakai Peci? Ahok Diam.