Kamis 23 Mar 2017 14:29 WIB

Hari Air Dunia, Indonesia Masih Krisis Air Bersih

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Krisis Air: Penjual mengisi air bersih di depot pengisisan air di Jl. RE Martadinata, Jakarta Utara, Selasa (28/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Krisis Air: Penjual mengisi air bersih di depot pengisisan air di Jl. RE Martadinata, Jakarta Utara, Selasa (28/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia masih dibebankan permasalahan krisis air bersih di berbagai daerah. Krisis ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk, tetapi juga terjadi di berbagai daerah.

Atas situasi demikian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam beberapa tahun terakhir mengklaim telah berhasil mengaplikasikan suatu konsep ketahanan air. Konsep ini utamanya diperuntukkan bagi wilayah yang minim akses terhadap ketersediaan air bersih dengan sistem pengelolaan dan penerapan teknologi yang dikembangkan LIPI. Konsep aplikasi tersebut dinamakan One Island, One Plan, One Water.

Berdasarkan rilis yang diterima Republika, Rabu (22/3), konsep One Island, One Plan, One Water ini menawarkan sistem pengelolaan air pada suatu wilayah atau pulau dengan sistem terintegrasi dari hulu (sumber air) hingga ke hilir (pemanfaatan air). Dalam hal ini pengelolaan air pada suatu wilayah atau pulau harus terintegrasi dalam sebuah sistem. Dengan sistem yang terintegrasi, maka pengelolaan sumber daya air suatu daerah akan menjadi pondasi pembangunan perekonomian daerah.  

“Ketahanan air suatu daerah merupakan pondasi dari ketahanan pangan dan energi suatu wilayah yang berujung pada kesejahteraan perekonomian masyarakat di daerah tersebut,” kata Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto.

Menurut Anto, konsep terintegrasi LIPI dalam pengelolaan air ini meliputi sistem rencana umum tata ruang dan tata wilayah. Hal ini dilakukan dengan pemanfaatan lahan yang berwawasan lingkungan, teknologi pengelolaan sumber daya air, teknologi pengolahan air, dan teknologi konservasi air. Selanjutnya, dengan teknologi monitoring kualitas dan kuantitas air, teknologi distribusi air, testing kualitas air dan teknologi recycle air limbah juga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement