Rabu 22 Mar 2017 18:29 WIB

Duh, Anak 10 Tahun Menderita Stroke di Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Andi Nur Aminah
Stroke (ilustrasi)
Foto: AP
Stroke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Penyakit stroke yang menyerang masyarakat di Kabupaten Purwakarta, semakin memrihatinkan. Akhir-akhir ini, warga usia produktif dengan usia 22 sampai 27 tahun terserang stroke. Bahkan, seorang anak usia 10 tahun dilarikan ke RS, karena mengalami penurunan kesadaran. Anak tersebut, didiagnosa menderita stroke iskemik. 

Murti Astuti, dokter spesialis syaraf RSU Siloam Purwakarta, mengatakan, sejak dua tahun terakhir warga yang terserang stroke mengalami peningkatan. Tak hanya yang usia lebih dari 40 tahun, anak muda juga terserang penyakit mematikan ini. Bahkan, kasus anak usia 10 tahun, merupakan yang kali pertama ditangani RSU Siloam dengan penyakit stroke akibat adanya sumbatan pembuluh darah di otak. "Jadi, kita harus waspada. Siapa saja, tak hanya orang tua, anak-anak juga bisa terserang penyakit ini," ujarnya, kepada Republika.co.id, Rabu (22/3). 

Tak hanya itu, lanjut Murti, penyakit ini bisa menyerang lebih dari sekali. Misalkan, pasien itu pernah terserang stroke akibat adanya sumbatan, lalu penanganannya cepat. Sehingga, pasien tersebut selamat. Tetapi, hari-hari berikutnya pasien itu bisa terserang lagi.

Karenanya, dia mengatakan, pasien dengan riwayat penyakit stroke harus berobat dan kontrol ke dokter seumur hidupnya. Jika tidak, penyakit ini bisa mengakibatkan kefatalan. 

Contohnya, lanjut Murti, pasiennya yang usia 22 tahun mengalami stroke hemoragic (pendarahan) karena pembuluh di otaknya pecah, tak bisa diselamatkan. Padahal, yang bersangkutan sudah mendapatkan perawatan di ruangan khusus selama 1,5 bulan. "Saat ini, pasien stroke yang berobat ke kami lebih dari 20 orang per harinya," ujarnya.

Murti menjelaskan, ada lima faktor yang menyebabkan seseorang terserang stroke. Yaitu, akibat hipertensi, diabetes militus, merokok, alkohol, dislipidemia (kolesterol tinggi) dan faktor usia. Biasanya, bila terkena stroke, gejala awalnya anggota tubuh tak bisa digerakan sebelah, bagian wajah mendadak menyon, atau hilang kesadaran. "Bila kita melihat anggota keluarga, saudara, tetangga dengan gejala tersebut segera dibawa ke RS terdekat," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini berbagai penyakit sering terdengar menyerang masyarakat. Baik itu penyakit yang sudah terkenal dari dulu maupun penyakit langka. Bahkan, serangan penyakit ini tak pandang bulu. Tidak hanya warga dengan kemampuan terbatas, warga yang menengah ke atas juga rentan terserang penyakit. "Karena itu, kesehatan tetap menjadi fokus kami," ujarnya.

Salah satunya, Pemkab Purwakarta masih menggulirkan program jaminan Purwakarta istimewa (Jampis). Dengan program ini, seluruh masyarakat dari berbagai kalangan bisa ter-cover. Jampis juga bisa meng-cover pasien dengan penyakit berat. Seperti jantung, gagal ginjal dan stroke. "Kita masih kerja sama dengan 11 RS di Purwakarta, Bandung dan Jakarta. Termasuk RSU Siloam," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement