REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melakukan penelitian tradisi upacara adat Ngasa Kampung Budaya Jalawastu di Desa Cieseureuh, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Peneliti Sosial Kemasyarakatan LIPI Jakarta Riewanto Tirtosudarmo di Brebes, Selasa (21/3), mengatakan bahwa tradisi upacara adat "Ngasa" yang dilakukan setiap Selasa Kliwon itu memiliki makna adanya semangat konservasi lingkungan sebagai usaha yang positif untuk menyelamatkan lingkungan.
"Ternyata lingkungan ada hubungannya dengan masyarakat adat di dalamnya. Mereka (Warga Desa Cieseureuh, red.) tidak hanya bisa memanfaatkan lingkungan hutan tetapi juga sama memperlakukan hutan seperti halnya manusia yang harus disayangi, dipelihara, dilestarikan, dan dihargai," katanya.
Mencabut rumput saja, kata dia, menurut aturan adat Kampung Budaya Jalawastu sudah sebagai hal yang tabu. Ia menyarankan kepada pemerintah agar Kampung Budaya Jalawastu Desa Cieseureuh dijadikan model pengembangan adat budaya yang ramah lingkungan.
"Saya yakin pengembangan ke depan akan lebih menyentuh karena peran pemerintah daerah, Perhutani, masyarakat setempat sudah saling 'klik' (sepakat, red.)," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Brebes Amin Budi Raharja menjelaskan Dukuh Jalawastu telah sejajar dengan masyarakat adat lainnya yang dikenal lebih dahulu di Indonesia, seperti masyarakat Samin dan Tengger.
"Warga Dukuh Jalawastu mampu mencerminkan kesadaran masyarakat akan keberagaman budaya dan tradisi di Kabupaten Brebes. Betapapun kampung adat merupakan 'living culture' yang berperan dalam pembentukan identitas sosial," katanya.
Warga Dukuh Jalawastu, kata dia, merupakan komunitas masyarakat di lereng Gunung Kumbang dan Gunung Sagara yang melestarikan tradisi Sunda dan Jawa.
"Di pedukuhan tersebut telah terpelihara ratusan tahun lamanya dengan memegang teguh upacara adat budaya 'Ngasa' yang digelar setiap Selasa Kliwon 'mangsa kasanga' setiap tahunnya," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan adat "Ngasa" yang dilaksanakan Selasa, sejak pukul 05.00 WIB, puluhan ibu menggendong "cepon" dengan tangan kanannya menjinjing rantang seng, menyusuri perbukitan di kawasan Gunung Kumbang, Brebes.