Selasa 21 Mar 2017 16:06 WIB

Cegah Penumpang Telantar, Truk TNI-Polri Disiagakan

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Ilham
 Sopir angkutan kota (angkot) melakukan aksi mogok.  (liustrasi)
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Sopir angkutan kota (angkot) melakukan aksi mogok. (liustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Truk TNI-Polri disiagakan di beberapa titik untuk mengantisipasi penumpukan penumpang telantar karena aksi mogok angkot di Kota Bogor. Sejak Senin (20/3), sopir angkot Kota Bogor melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap maraknya ojek online.

"Terkait angkutan, dari TNI-Polri dari kemarin sudah berkoodanasi," kata Nana, petugas pengendalian operasi Dinas Perhubungan Kota Bogor. Beberapa wilayah yang menjadi sasaran pengerahan truk di antaranya adalah Jembatan Merah, Pertigaan Mawar, BTM, dan Tugu Kujang.

Truk melayani penumpang menuju arah Ciomas, Bubulak, Pasir Kuda, Ciampea, dan Laladon. Sumber daya truk di antaranya dari Brimob, Polresta, Satpol PP, Yonbekang-1/Kostrad, dan Yonif 315.

Di titik Jembatan Merah, penumpang sasaran adalah warga yang baru keluar dari Stasiun Bogor. Setiap 15 menit, warga berhamburan keluar dari stasiun. Beberapa ada yang langsung menyerbu truk. Yang lainnya sedikit kebingungan karena tidak ada angkot.

Tentara yang menjaga truk bersiaga memberi petunjuk kepada warga. Mereka menawarkan angkutan bagi warga. Kapasitas truk sekitar 30-40 orang. Tidak semua mendapatkan tempat duduk. Beberapa ada yang berdiri.

Tidak hanya warga pekerja, anak sekolah yang hendak pulang juga memanfaarkan truk. Begitu juga dengan warga dari luar Kota Bogor. "Saya dari Bekasi, enggak tahu ada mogok angkot. Tadi tahunya dari tentara buat naik truk," kata Ratih, seorang ibu paruh baya yang hendak menjenguk saudaranya di Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement