Senin 20 Mar 2017 21:16 WIB

PDAM Tirtawening Diminta Optimalkan Pemanfaatan Aset‬

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi melayani pelanggan saat melakukan pembayaran rekening air dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional, di loket pembayaran Kantor PDAM, Kota Bandung, Jl Badaksing
Foto: Mahmud Muhyidin
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi melayani pelanggan saat melakukan pembayaran rekening air dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional, di loket pembayaran Kantor PDAM, Kota Bandung, Jl Badaksing

REPUBLIKA.CO.ID,‪ BANDUNG — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung diminta meningkatkan pemanfaatan asetnya. Langkah tersebut dinilai untuk mendongkrak kinerja keuangan sekaligus mengurangi risiko klaim aset olah pihak lain.

Menurut Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirtawening Kota Bandung Kodrat Wibowo, saat ini masih ada 72 aset tanah lokal yang belum termanfaatkan dengan baik. Itu pun baru sekitar 20 persennya yang sudah bersertifikat. Sedangkan sisanya masih harus dipetakan dan disertifikasi. Ia menyebut, mengacu perhitungan perolehannya pada 1980-90-an, nilai aset tanah tersebut hanya sekitar Rp 6-7 miliar. “Lain halnya kalau sudah dikonversi ke nilai sekarang, mungkin bisa ratusan miliar,” ujar Kodrat, akhir pekan lalu.

Untuk memanfaatkan aset-aset tersebut, Kodrat mengatakan, bisa dilakukan melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga. “Pihak ketiga ini kan bisa perusahaan swasta maupun masyarakat. Dengan demikian multiplier effect-nya jadi lebih tinggi,” kata dia.

Namun, Kodrat menekankan, mekanisme yang ditempuh harus dilakukan sesuai aturan, tidak boleh serampangan tanpa kajian. Jangan sampai, kata dia, muncul anggapan PDAM menggadaikan kekayaan atau aset kepada pihak ketiga. Menurut dia, bisa jadi nantinya ada unit pengelola aset yang fokus mengurus hal tersebut.

Kodrat menyebut, kerja sama dengan pihak ketiga ini dapat mempercepat inventarisasi aset milik PDAM. Menurut dia, pengoptimalan pemanfaatan aset ini pula bakal berpengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Ia mencontohkan, dalam dua tahun terakhir ada peningkatan laba signifikan dari sekitar Rp 25 miliar menjadi Rp 45 miliar. “Yang tahun 2016 belum selesai diaudit. Tapi, tidak akan jauh nilainya, antara Rp 45-49 miliar,” ujar dia.

Menurut Kodrat, kinerja itu menunjukkan, apabila dapat dilakukan pengoptimalan biaya operasional secara elegan dan sesuai aturan, bisa meningkatkan labanya. Meskipun, kata dia, tanpa menaikkan tarif. “Saya optimistis bisa meningkat lagi dengan adanya kerja sama dengan swasta. Yang pada akhirnya semoga bisa diterjemahkan kepada peningkatan pelayanan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement