REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Ayesha Khaja telah menorehkan sejarah dengan menjadi pemandu wisata wanita pertama di Arab Saudi. Jalannya menjadi pemandu wisata semakin terbuka setelah ia mendapatkan sertifikat dari Pusat Studi dan Penelitian Islam (ISRC).
Menurut Saudi Gazette, Khaja mengaku telah bekerja keras untuk mendapatkan sertifikat dari ISRC untuk menjadi pakar warisan Islam wanita pertama. Hal itu memungkinkan dia untuk mendaftar sebagai pemandu wisata melalui Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH).
"Saya menuntut SCTH untuk memungkinkan lebih banyak perempuan untuk menjadi pemandu wisata. Jumlah wisatawan meningkat dan musim pariwisata terjadi sepanjang tahun," kata Khaja, dikutip Al Arabiya.
Dia menambahkan, SCTH harus mengatur perjalanan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, SCTH juga perlu menunjukkan kepada wisatawan, tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi.
"Madinah memiliki sejarah Islam yang kaya dan merupakan salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di Arab Saudi. Ada banyak perempuan yang ingin diakreditasi oleh SCTH untuk menjadi pemandu wisata. SCTH akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan menawarkan kesempatan pelatihan bagi perempuan," kata Khaja.
Dia menambahkan, ia telah bekerja di bidang pendidikan selama 14 tahun sebelum dia memutuskan untuk berhenti dan menjadi pemandu wisata. "Saya memiliki gelar Bachelor di sastra Inggris, tapi semangat saya adalah untuk bekerja berkaitan dengan warisan budaya kota saya," ujar dia.
Keterampilan bahasa yang dimilikinya membantu dia berinteraksi dengan para wisatawan. Ia banyak mengatur perjalanan wisatawan untuk mengunjungi beberapa situs Islam bersejarah di Madinah.