Ahad 19 Mar 2017 12:26 WIB

Sejarah Berdirinya Organisasi Perawat di Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Perawat
Foto: .
Perawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah mengatakan, pada Jumat 17 Maret 2017) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memasuki usianya yang ke 43 tahun. Dalam perkembangan usianya tersebut, berbagai dinamika menyertai perjalanan PPNI.

"Sebelum memasuki tahun 1974, muncul spirit yang sama dari para perintis perawat Indonesia, bahwa tenaga keperawatan harus berada dalam suatu wadah profesi perawat," katanya, Ahad (19/3).

Meskipun pada masa itu sudah berkembang beberapa perkumpulan yang mewadahi perawat seperti Perkumpulan Kaum Verplegerfster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Namun, diatas kepentingan masing-masing organisasi tersebut, muncul kesadaran kolektif yang egaliter untuk memfusikan dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu disebut sebagai Persatuan Perawat Nasional.

Pengabungan organisasi perawat tersebut, terang Harif, dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman Bandung No. 34 Bandung, Jawa Barat, pada 17 Maret 1974. Sejak tanggal tersebut mereka mendeklarasikan bersama terbentuknya PPNI. "Sejak itu PPNI terus bergerak melakukan peran dan fungsinya, baik ke internal maupun eksternal organisasi. Gerakan ke dalam diejawantahkan dengan melakukan berbagai upaya menuju peningkatan kompetensi anggota profesi, agar masyarakat mendapatkan pelayanan aman dan efektif," kata Harif.

Gerakan ke luar PPNI, terangnya, diorientasikan pada moderenisasi organisasi melalui perumusan berbagai peraturan organisasi dan advokasi kepada berbagai pihak baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif dengan cara mempengaruhi dan melakukan pengkawalan kebijakan dan regulasi menuju ke arah peningkatan kesejahteraan perawat. Upaya tersebut, ungkap Harif, membutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kesatuan gerak langkah dan arah untuk secara kolektif bersatu mewujudkannya.

Ia menambahkan, sejalan dengan peringatan HUT PPNI yang ke-43, berbagai kegiatan akan dilakukan PPNI antara lain seminar dan peluncuran standar diagnosa keperawatan yang dilaksanakan pada 29 Desember 2016. Melakukan diskusi awal tahun 2017 dengan tema Membangun Kohesivitas Profesi Kesehatan dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Sistem Kesehatan. Selain itu juga mengadakan workshop standar perilaku sebagai penjabaran kode etik keperawatan pada 17-18 Februari 2017.

"Dalam momentum ulang tahun ini kami mengajak semua elemen PPNI untuk satukan langkah, bersama-sama membangun organisasi PPNI disemua level, dan bergerak sejalan dalam mempengaruhi kebijakan agar berpihak pada kemaslahatan anggota profesi dan masyarakat penerima layanan keperawatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement