Sabtu 18 Mar 2017 05:05 WIB

Contra Flow Margonda Dinilai Timbulkan Kemacetan Baru

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Satlantas Polresta Depok memberlakukan sistem melawan arus (contra flow) di Jalan Margonda, Depok, Jabar, Senin (13/3).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Satlantas Polresta Depok memberlakukan sistem melawan arus (contra flow) di Jalan Margonda, Depok, Jabar, Senin (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rekayasa lalu lintas sistem contra flow di Jalan Margonda dan Jalan Juanda Depok yang sudah diterapkan sejak Senin (13/3) lalu ternyata kurang efektif. Bahkan rekayasa lalu lintas itu dinilai menimbulkan kemacetan baru di jalan-jalan penghubung menuju Jalan Margonda dan Juanda. 

"Di Jalan Margonda mungkin enggak macet, tapi jalan menuju Jalan Margonda timbulkan kemacetan," ujar Dedi (49), warga Beji, Depok yang terjebak macet di Jalan Arif Rahman Hakim (ARH) Depok, Jumat (17/3).

Pengendara lainnya, Jamal (58), warga Sukmajaya terjebak macet di Jalan Siliwangi karena pemberlakukan cotra flow di Jalan Margonda. "Ini namanya hanya memindahkan kemacetan. Menurut saya mengatasi kemacetan bisa dilakukan dengan memperlebar jalan dan mengurangi putaran jalan," tutur Jamal.

Berdasarkan pemantauan Republika.co.id, pemberlakuan contra flow tersebut justru efeknya menimbulkan kemacetan baru dari arah sebaliknya. Titik kemacetan terlihat di lampu merah, pertigaan Jalan Margonda menuju arah Juanda. Ruas badan lajur itu menyempit karena sebagian badan jalan digunakan pengendara dari Juanda ke Margonda sebagai konsekuensi pemberlakuan conter flow. Alih-alih mengatasi kemacetan, arus kendaraan justru tersendat dari arah berlawanan.

Titik macet terjadi saat pengendara dari arah Margonda berbelok ke Juanda. Arus kendaraan tertahan di belokan yang agak menanjak tersebut. Pasalnya, sebagian badan jalan sudah dipakai jalur contra flow dari arah sebaliknya. Padahal, sebelum pemberlakuan contra flow, jalur itu lebih lancar. "Rekayasa di Jalan Margonda cukup positif untuk mengatasi kemacetan yang sulit terurai di pagi dan sore hari," terang Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.

Menurut Kasat Lantas Polres Depok, AKP Sutomo mengungkapkan, rekayasa lalu lintas contra flow dilakukan di Jalan Margonda Depok ke arah Jakarta untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi saat jam-jam berangkat dan pulang kerja di pagi dan sore hari, pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Sedangkan pada sore hari, dilakukan pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.

"Contra flow diberlakukan untuk mengatasi kemacetan pada pagi hari, kendaraan yang menuju Jakarta mendominasi, sedangkan sore hari sebaliknya, kendaraan cukup padat dari Jakarta memasuki Kota Depok," jelasnya.

Sutomo menyatakan, kemacetan di pertigaan Margonda-Juanda arah Jakarta menuju Depok tidak begitu parah dan arus lalulintas berjalan walaupun tersendat. "Tapi jalur jalan Margonda yang direkayasa contra flow bisa mengurai kemacetan di Citayam, ujung Timur Margonda. "Kami memang lebih memprioritaskan terurainya kemacetan di arah Citayam menuju Jalan Margonda ke arah Jakarta. Banyak masyarakat yang menyambut positif kok," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement