Kamis 16 Mar 2017 13:32 WIB

Isak Tangis Iringi Pemberangkatan Jenazah KH Hasyim Muzadi ke Bandara

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ilham
Jenazah KH Hasyim Muzadi diberangkatkan ke Bandara Abdulrachman Saleh Malang bakda dzuhur dari kediamannya di Ponpes Al-Hikam Malang. Selain didampingi keluarga, sebanyak 22 santri ikut mengantarkan almarhum dari Malang sampai ke Depok.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Jenazah KH Hasyim Muzadi diberangkatkan ke Bandara Abdulrachman Saleh Malang bakda dzuhur dari kediamannya di Ponpes Al-Hikam Malang. Selain didampingi keluarga, sebanyak 22 santri ikut mengantarkan almarhum dari Malang sampai ke Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jenazah KH Hasyim Muzadi diberangkatkan ke Bandara Abdulrachman Saleh, Malang untuk diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (16/3), siang. Isak tangis keluarga dan para pelayat mengiringi prosesi pemberangkatan jenazah ulama kharismatik itu. 

Usai shalat dzuhur sekitar pukul 12.00, upacara pemberangkatan secara militer dilakukan dengan Inspektur Upacara Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI I Made Sukadana. Kalimat tahlil 'La Illaha Ilallah Muhammadar Rasulullah' tak henti mengalir dari mulut para pelayat hingga jenazah meninggalkan komplek Ponpes Al-Hikam. 

Selain diiringi keluarga, jenazah mantan ketua umum PBNU tersebut juga didampingi 22 santrinya menuju Bandara Halim Perdanakusuma. Saat peti jenazah diusung menuju mobil ambulans, jamaah berebut menyentuh peti sang kiai untuk terakhir kalinya. Sedianya jenazah akan diterbangkan menggunakan pesawat Hercules A-1303 dan dimakamkan di Ponpes Al-Hikam 2 Depok, Jawa Barat. 

Keponakan KH Hasyim Muzadi, Alfian Futukhul Hadi mengungkapkan, almarhum adalah sandaran keluarga besar dari keluarga Muchid Muzadi. "Kami merasa kehilangan keluarga sekaligus tokoh agama yang ajarannya menekankan keseimbangan, tidak ke kanan dan tidak ke kiri," kata Alfian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement