REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat Indonesia dan memiliki peran yang cukup signifikan. Sayangnya, banyak pengguna media sosial yang menjadikannya sebagai wadah perang untuk saling serang. Menyebarkan isu-isu hoax dan saling mencibir.
Melihat fenomena tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno sangat menyayangkan ujaran kebencian yang dilontarkan antaranak bangsa. Menurut dia, ujaran kebencian tersebut sama saja dengan tidak menjunjung tinggi makna kebinekaan dan kerukunan.
“Saya sangat menyayangkan ujaran kebencian yang dilontarkan anak bangsa yang tidak menjunjung tinggi makna kebinekaan dan kerukunan. Artinya, yang bersangkutan tidak memahami Pancasila yang selama ini menjadi perekat bangsa,” ujar Eddy dalam rilisnya, Kamis (16/3).
Eddy berpendapat, menyebar kebencian di media sosial dengan perkataan kasar, penghinaan, provokatif, menyinggung SARA, dan segala bentuk yang tidak menghormati kebinekaan, justru akan menyulut perpecahan bangsa. Menurut dia, para pelaku tersebut wajib bertanggung jawab atas perbuatannya di muka hukum.
“Mari kita selalu menjaga kerukunan antarsesama anak bangsa, apapun suku, etnis dan agamanya. Mereka adalah saudara kita sebangsa dan senegara,” ujarnya.