Kamis 16 Mar 2017 09:20 WIB

Sosok KH Hasyim Muzadi di Mata Hidayat Nurwahid

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
Hasyim Muzadi
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Cendekiawan Muslim, Hidayat Nur Wahid mengaku ikut berduka atas wafatnya KH Hasyim Muzadi. Mantan Wakil Presiden dan pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, KH Hasyim Muzadi meninggal dunia pada Kamis (16/3) pagi.

“Dan mendoakan untuk segala kebaikan beliau semoga khusnul khotimah, keluarganya pun sabar dan tabah serta semuanya bisa melanjutkan amal sholeh juga sikap-sikap kehidupan keagamaan yang  pernah dilakukan beliau,” ujar Hidayat Nur Wahid saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/3).

Ia menjelaskan, KH Hasyim mampu menampilkan dirinya sebagai sosok ulama besar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang berorientasi agar sunah dan tradisi keagaman tetap terjaga dalam orientasi jamaah. Artinya tidak berorientasi  memecah belah, melakukan konfilk atau menghadirkan ekstremisme, radikalisme maupun terorisme. Beliau juga sangat vokal dalam membela umat Islam dari pihak-pihak  yang anti dengan Islam dan umat Islam.

Ia melanjutkan, Kiai Hasyim juga merupakan tokoh yang mampu menjadi penjembatan dalam menghubungkan silahturahim antar umat beragama, antarkelompok masyarakat, dan antar pemerintah dengan umat beragama. “Posisi beliau di wantimpres menjadi bagian yang dipentingkan untuk menjadi penyambung lidah umat yang disampiakan ke pemerintah,” katanya.

Selain berkontribusi besar bagi umat Islam dan negara Indonesia, KH Hasyim juga berperan di dunia internasional di mana Kiai Hasyim menjabat sebagai Sekjen International Confrence Of Islamic Scholars (ICIS).

Menurut Hidayat, sebagai Sekjen ICIS, Kiai Hasyim menjadi tonggak penting dalam  menjadikan Islam dan umat organisasi Islam Indonesia dikenal di dunia internasional. Prakarsa beliau yang menyelenggrakan kongres Islam internasional di Indonesia menjadi salah satu jembatan yang efektif untuk mengenalkan umat Islam Indonesia ke internasional.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, apa yang dilakukan Kiai Hasyim di dunia internasional merupakan bagian diplomasi yang luar biasa yang dilakukan oleh tokoh umat Islam Indonesia. Untuk itu, ia berharap apa yang telah diperjuangkan Kiai Dapat dilanjutkan PBNU dan umat Islam.

“Jangan sampai yang diperjuangkan Kiai Hasyim dalam menghadirkan umat Islam yang begitu harum namanya di tingkat dunia tapi justru di negeri sendiri umat Islam tidak mendapatkan proporsi penyikapan yang adil  yang itulah sebenarnya prinspi Aswaja yang selama ini diperjuangkan oleh beliau,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement