REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan transportasi online (daring) mulai merambah wilayah Kota Sukabumi. Namun kehadiran transportasi jenis ini terutama ojeg daring belum menimbulkan permasalahan dengan moda transportasi konvensional.
"Hingga kini kondisi masih aman dan terkendali," ujar Kasatlantas Polres Sukabumi Kota, AKP Agoeng Ramadhani kepada wartawan Rabu (15/3).
Keadaan tersebut lanjut dia diharapkan bisa dipertahankan. Menurut Agoeng, polres menggiatkan sosialisasi dan pendekatan kepada semua pihak agar tidak terjadi kisruh seperti di daerah lain. Upaya ini dilakukan bersama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi dan organisasi pengusaha angkutan darat (Organda).
Salah seorang pengemudi transportasi daring di Sukabumi, Darmadi mengatakan, kegiatannya mencari nafkah dengan berbasis transportasi daring belum menemui hambatan. "Namun terkadang ketika beraktivitas ada perhatian dari pengendara transportasi konvensional," ujar dia.
Terlebih ketika memasuki kawasan yang menjadi langganan transportasi konvensional atau angkutan umum lainnya. Namun, hingga kini belum ada masalah atau kisruh dengan pengemudi angkutan umum.
Salah seorang warga Kota Sukabumi Surahman (34 tahun) mengatakan, kehadiran transportasi daring jangan sampai menimbulkan permasalahan baru di Sukabumi. "Positif saja, asalkan kehadirannya mengacu ketentuan atau hukum yang berlaku," imbuh dia. Sehingga keberadaanya tidak akan mengancam angkutan umum lainnya yang sudah lama ada.