Rabu 15 Mar 2017 15:45 WIB

Penyerapan Beras di Sukabumi Terhambat Masalah Gudang

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Beras Bulog
Foto: Edwin/Republika
Beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Upaya penyerapan beras di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi masih terkendala minimnya daya tampung gudang. Padahal, produksi beras di selatan Sukabumi cukup melimpah terutama pada musim panen.

"Sukabumi masih membutuhkan gudang yang representatif untuk menampung hasil panen petani," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat kepada wartawan di sela-sela peluncuran beras sejahtera (Rastra) 2017 di Gudang Bulog Sukaraja, Rabu (15/3).

Saat ini gudang Bulog untuk menyerap beras petani di Sukabumi hanya ada dua yakni di Pasir Halang Kecamatan Sukaraja dan satu lagi di Kecamatan Jampang Kulon.

Menurut Sudrajat, gudang Bulog di Jampang Kulon hanya mampu menampung beras petani sekiar 1.000 hingga 1.500 ton. Sementara di Gudang Bulog Sukaraja hanya skeitar 3.500 ton.

Ke depan kata Sudrajat, pemkab tengah mengajukan penambahan gudang untuk menampung beras petani yang kapasitasnya mencapai 4.000 hingga 5.000 ton. Permohonan tersebut lanjut dia sudah disampaikan kepada Pemrpov Jawa Barat.

Menurut Sudrajat, keberadaan gudang yang memadai ini penting untuk menyerap beras petani pada musim panen raya. Pada musim panen Januari dan Februari lalu banyak hasil penen petani yang tidak terserap dan harganya jatuh yakni berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram untuk gabah kering panen.

Padahal, idealnya harga gabah tersebut minial Rp 3.750 per kilogram. "Jika gudang sudah meningkat kapasitasnya, maka Bulog bisa maksimal menyerap beras di selatan Sukabumi," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement