Rabu 15 Mar 2017 15:47 WIB

BPBD: Potensi Gempa Bumi di Sukabumi Tinggi

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.keyt.com
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan potensi terjadinya gempa bumi di daerah itu cukup tinggi. Catatan ini semestinya menjadi kewaspadaan semua pihak.

"Dari catatan kami rata-rata setiap bulannya Kabupaten Sukabumi diguncang gempa lebih dari lima kali walaupun kekuatannya tidak begitu besar," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Rabu (15/3).

Bahkan pada Selasa (14/3) kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali itu terguncang gempa sebanyak tiga kali yakni pada pukul 09.59 WIB yang berpusat di 7,59 Lintang Selatan dan 106,69 Bujur Timur di 68 km selatan Palabuhanratu dengan kekuatan gempa 4,9 Skala Richter (SR) dan kedalaman epicentrumnya 29 kilometer.

Kemudian pada pukul 17.20 WIB gempa bumi berkekuatan 2,8 SR mengguncang wilayah 105 km Barat Daya Sukabumi tepatnya di 7,88 LS, 106,88 BT dengan kedalaman epicentrum 35 kilometer. Terakhir gempa bumi kembali terjadi di 85 kilometer Barat Daya Sukabumi yang kekuatannya 3,5 SR di 106,67 BT dan 7,65 LS.

Selain itu, pada Rabu(15/3) wilayah Sukabumi kembali ikut terdampak gempa bumi walaupun pusatnya di 8,10 LS-107,91 BT di 56 Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya yang berkekuatan 4,9 SR dengan kedalam epicentrum 24 kilometer.

Tingginya potensi gempa di Sukabumi karena daerah itu terletak diatas Sesar atau Patahan Cimandiri yang bentangannya dari Teluk Palabuhanratu hingga selatan Kota Sukabumi. 

Selain itu dari hasil penelitian berbagai pihak sesar itu bergerak setiap tahunnya empat hingga enam milimeter. "Walaupun Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya rawan terjadi gempa bumi kami imbau warga agar tidak panik dan jika terjadi gempa untuk segera lari ke halaman terbuka. Kami pun secara rutin memberikan sosialisasi tentang penanggulangan bencana ini untuk meminimalisasikan dampaknya," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement