Sabtu 11 Mar 2017 17:25 WIB

Sopir Angkot dan Ojek Daring Masih Saling Waspada

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Sosialisasi kesepakatan damai antara pengemudi angkutan umum dan pengemudi transportasi berbasis online di daerah Sangiang, Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Lucky R.
Sosialisasi kesepakatan damai antara pengemudi angkutan umum dan pengemudi transportasi berbasis online di daerah Sangiang, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Walaupun kesepakatan damai antara sopir angkutan kota dan ojek online sudah ditandatangani. Namun, kedua pihak masih saling waspada. Salah seorang pengemudi ojek daring, Irwan (40 tahun) mengatakan, dirinya masih waspada terhadap kondisi yang baru saja mendingin.

"Ya di lingkungan sini adem, nggak tahu di lingkungan yang lain," ujarnya saat ditemui Republika.co.id di Jalan Benteng, Sabtu (11/3). Saat ini, Irwan dan beberapa rekan ojek daring masih belum berani mengenakan atribut mereka lantaran mereka menilai situasi masih belum kondusif. 

Hal senada diungkapkan salah seorang sopir angkot, Kodir (51). Kodir mengatakan, beberapa sopir angkot juga masih waspada terhadap konflik yang kemungkinan akan terjadi kembali. Namun, dirinya tetap harus mencari nafkah untuk keluarganya. "Tetap narik, ya biar asap dapur tetap ngepul," ujarnya.

Sementara, salah seorang warga bernama Halimah (41), merasa lega karena aktivitasnya bisa berjalan normal. "Ya kemarin nggak ada angkot nggak ada gojek (ojek online) kan susah kemana-mana," jelasnya. Dirinya berharap, kondisi bisa terus membaik. "Ya gini sajalah, jangan ribut-ribut lagi."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement