Jumat 10 Mar 2017 23:31 WIB

Ini Tawaran Jabar dan Kemenpupera untuk Solusi Banjir Kabupaten Bandung

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang sudah tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum, Kamis (9/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Warga melintasi Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang sudah tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang menjadi daerah langganan banjir. Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk menanggulangi banjir tersebut. Salah satunya dengan giat menormalisasi Sungai Citarum.

Meski demikian, nyatanya kawasan Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung masih tergenang banjir saat musim hujan turun. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun mengakui hal tersebut karena wilayah Dayeuhkolot yang memang letaknya berada di titik rendah.

"Dayeuhkolot idealnya nggak ada permukiman. Tapi kita nggak bisa menolak. Sekarang sudah banyak

Kita lakukan upaya relokasi juga nggak mudah. Aliran air susah karena daerahnya memang rendah sehingga kalau tergenang susah untuk dialirkan," kata Heryawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/3).

Gubernur menuturkan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (Kemenpupera) melalui

Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Sumber Daya Air, Pemprov Jabar tengah mengagas rencana pembangunan proyek konstruksi terowongan Curug Jompong. Terowongan di wilayah Margaasih, Kabupaten Bandung ini diharapkan bisa mengalirkan air dari sungai ke kawasan hilir dari bawah tanah.

Curug Jompong awalnya akan dipangkas habis untuk penampungan air. Namun, karena termasuk di kawasan cagar budaya, maka dicarikan alternatif lain yakni pembangunan terowongan untuk saluran air di bawah tanah.  

"Kemenpupera merancang program untuk menbuat terowongan Curug Jompong. Terowongan ini lebih signifikan mengurangi muka air ketika banjir," ujarnya.

Aher, sapaan akrabnya, mengatakan nantinya dengan terowongan Curug Jompong, aliran air dari Dayeuhkolot menuju mura di Waduk Saguling bisa teralirkan dengan lancar. Tidak lagi tertahan di muka tanah kawasan rendah.

"Kalau kemudian terowongan ini selesai maka aliran air akan deras. Ini lebih signifikan lagi mengurangi banjir," ucapnya.

Aher menambahkan Kemenpupera melalui Puslitbang Air tengah merancang desain terowongan. Ia pun mengaku belum tahu panjang terowongan yang akan dibangun. Namun ditargetkan terowongan ini bisa beroperasi pada 2019 mendatang. Sehingga banjir terutama di Kabupaten Bandung dengan signifikan teratasi.

Anggaran yang disiapkan, ujarnya, berasal dari APBN. Pemprov Jabar dalam hal ini membantu dalam upaya koordinasi dan administrasi terutama berhubungan jika ada lahan milik warga yang harus dibebaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement