Jumat 10 Mar 2017 02:40 WIB

80 Hektare Sawah Purwakarta Gagal Panen Akibat Wereng

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Hama wereng menyerang sejumlah areal pertanian di Purwakarta, selama musim rendeng ini. Salah satunya, di Desa Benteng, Kecamatan Campaka. 80 hektare lahan di wilayah itu, gagal panen akibat serangan hama tersebut.

Nining (48 tahun), buruh tani asal Desa Benteng, mengatakan, ada 50 buruh tani yang menjerit akibat tanaman padinya gagal panen. Padahal, sebagai buruh, dirinya benar-benar mengandalkan penghasilan dari sawah tersebut.

"Seharusnya, dalam sepekan kedepan sawah di desa kami panen raya. Tapi, kami sudah memanen dini, padi yang selamat dari serangan hama," ujarnya, saat mengadu ke Bupati Purwakarta, Kamis (9/3).

Karena itu, 50 buruh tani ini terpaksa mendatangi rumah dinas bupati. Tujuannya satu, ingin ada solusi atas serangan wereng yang menyebabkan gagal panen ini. Mengingat, buruh tani tersebut tak punya mata pencaharian lainnya.

Bila sawah yang dikelolanya gagal panen, maka upah yang diberikan oleh pemilik sawah terancam melayang. Apalagi, lanjut Nining, dari sehektare sawah yang dikelolanya itu, biasanya menghasilkan enam ton gabah basah, kini yang terselamatkan hanya 50 persennya saja.

Sementara itu, Kepala Desa Benteng, Komarudin, membenarkan bila serangan wereng di wilayahnya sangat sporadis. 80 hektare sawah di wilayah ini rusak diserang wereng. Akibatnya petani merugi. Pasalnya, serangan wereng ini membuat hasil produksi menurun drastis.

"Kami kehilangan 50 persen dari hasil produksi rata-rata enam ton per hektarenya," ujar Komarudin.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku prihatin atas kejadian ini. Serangan wereng ini, merupakan fenomena alam. Karena itu, sangat sulit untuk di atasi. Dengan kondisi ini, pihaknya memberikan kompensasi ganti rugi terhadap buruh tani.

"Buruh tani yang sawahnya terserang wereng, dapat kompensasi Rp 1 juta," ujarnya.

Kompensasi itu, sebagai ganti dari upah yang biasa dibayarkan pemilik sawah. Namun, karena sawahnya gagal panen, upah mereka jadi menurun. Karenanya, mereka diberi kompensasi. Selain itu, kompensasi ini juga merupakan bentuk dari asuransi pertanian yang digulirkan pemkab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement