REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengharapkan agar pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sinyal positif di mata dunia internasional. Sehingga dunia percaya terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia yang baik.
Ia mengatakan, pertemuan kedua tokoh besar tersebut dilakukan secara terbuka di Istana Merdeka siang tadi. "Ya tentu pertemuan para tokoh siapapun tokoh itu dilakukan secara terbuka oleh Presiden. Mudah-mudahan memberikan sinyal positif bagi siapa pun karena apa pun Presiden Jokowi, Pak SBY Presiden 10 tahun tentu ada pekerjaan bersinggungan dalam pemerintahan itu. Dan kita saling hormati, mudah-mudahan pertemuan ini jadi sinyal positif di mata internasional," jelas Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/3).
Kendati demikian, Pramono tak menjelaskan apakah pertemuan antara Jokowi dengan SBY ini merupakan undangan Presiden. Ia hanya menyampaikan, keduanya bertemu untuk menikmati teh bersama.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah dengan pertemuan ini masalah saling menuding yang muncul akhir-akhir ini telah berakhir? Pramono menegaskan tak ada pihak yang saling tuding. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, justru berlangsung dengan baik. "Gak ada saling tuding, gak ada tudingan yang ada senyuman minum teh," ujarnya.
Baca Juga, SBY: Saya Ingin Bicara Blak-blakan dengan Jokowi.