Kamis 09 Mar 2017 13:56 WIB

Angin Kencang Rusak 43 Rumah di Tasikmalaya

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Setidaknya 43 rumah mengalami kerusakan akibat hujan dan angin kencang sejak Rabu (9/3) sore hingga malam. Ke-43 rumah yang rusak tersebar di tiga Kecamatan di Kota Tasikmalaya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun Kota Tasik mengimbau warga berhati-hati saat hujan karena potensi angin kencang masih mungkin terjadi.

Kepala BPBD Kota Tasik Sonny menerangkan meski hujan berdurasi singkat tapi menimbulkan kerusakan karena hembusan angin kencang. Ia menilai hal ini terjadi karena cuaca ekstrem yang terjadi saat musim hujan denga periode Februari hingga Maret. Sehingga menurutnya, intensitas hujan akan mulai menurun memasuki bulan April nanti.

"Cuaca ekstrem atau musim hujan masih berlangsung sampai April mulai menurun intensitasnya. Terbukti ada perubahan cuaca seperti terjadi kemarin salah satu bukti angin kencang masih berada di seputaran wilayah kota Tasik. Hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi tidak lama tapi anginnya besar jadi berbahaya," katanya, Kamis (9/3).

Ia mengatakan BPBD sudah memetakan tiga Kecamatan yang rawan terdampak angin kencang yaitu Tamansari, Kawalu dan Purbaratu. Tetapi pada kejadian angin kencang kemarin Kecamatan Kawalu tak terdampak. Sedangkan di Kecamatan Tamansari, terdapat tujuh rumah yang rusak akibat tertimpa pohon dan satu rumah rusak tersapu angin. Adapun Kecamatan Purbaratu menjadi lokasi terbanyak yang bangunannya tersapu angin yaitu 17 rumah dan satu Masjid. Selain itu, disana hanya tiga rumah yang rusak karena pohon tumbang. 

Sementara itu, Kecamatan Cibeureum yang tak termasuk peta bahaya juga terdampak hujan dan angin kencang dengan rumah rusak mencapai 14 unit. Tiga diantaranya disebabkan oleh tumbangnya pohon. Sonny mengatakan mayoritas rumah yang rusak akibat angin kencang yaitu pergeseran genting.

"Efek angin jadi atapnya terbang atau bergeser. Kebanyakan karena kondisi atap tidak kuat menahan angin, meski terbuat dari ring baja kalau anginnya kuat ya terbang juga. Beruntung di semua kejadian tidak ada korban jiwa, semuanya selamat dan kami sudah bantu dengan terpal tutupi rumah sementara," jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement