REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kebocoran pipa Pertamina di jalur Cilacap-Bandung, sempat menyebabkan perjalanan sejumlah KA di lintas selatan terhambat. ''Di lokasi kebocoran, KA yang melintas harus melaju hati-hati. Tidak boleh ada percepatan atau pengereman,'' jelas Manajer PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwinoto, Selasa (7/3).
Dia menyebutkan, kebijakan itu diambil untuk menghindari adanya percikan api sekitar kebocoran pipa BBM. ''Ini dilakukan agar percikan api tidak sampai menyambar lokasi sekitar yang mungkin sudah terkena bocran BBM,'' tambahnya.
Menurutnya, hingga Selasa (7/3) siang, kebijakan tersebut masih diterapkan. Dengan demikian, sebanyak tujuh KA yang melintas di lokasi kebocoran pipa sejak semalam harus menurunkan kecepatan dan tidak boleh melakukan pengereman.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi KA Daop 5 Purwokerto, Supendi, menambahkan adanya kebocoran pipa distribusi BBM di lokasi antara Stasiun Mluwung-Cipari, diketahui Senin (7/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Petugas perlintasa KA di sekitar lokasi kebocoran, memberitahukan pada petugas Stasiun Mluwung yang menyebutkan terjadi kebocoroan tersebut.
''Setelah mendapat informasi tersebut, KA Malabar yang hendak melintas di lokasi terpaksa dihentikan di Stasiun Mluwung. Kita menunggu konfirmasi lebih lanjut, apakah lokasi kebocoran aman di lintas KA,'' jelasnya.
Setelah diperoleh konformasi dari pihak Pertamina bahwa KA bisa melintas, KA Malabar yang sempat tertahan selama 30 menit di Stasiun Mluwung akhirnya bisa melanjutkan perjalanan. Namun pihak Pertamina meminta KA harus berjalan hati-hati, tidak boleh melakukan pengereman atau perecepatan di sekitar lokasi kebocoran.